6-3-1987: Ratusan Orang Terjebak di Feri Tenggelam

Kapal tenggelam saat baru saja meninggalkan Pelabuhan Zeebrugge, Belgia menuju Dover, Inggris.

oleh Rasheed Gunawan diperbarui 06 Mar 2016, 06:00 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2016, 06:00 WIB
Feri Tenggelam
Kapal penyeberangan Townsend Thoresen tenggelam di dekat Pelabuhan Zeebrugge, Belgia. (www.bbc.com)

Liputan6.com, Zeebrugge, Belgia - Nasib tragis menimpa para penumpang feri atau kapal penyeberangan Townsend Thoresen di dekat Pelabuhan Zeebrugge, Belgia, 29 tahun silam, tepatnya 6 Maret 1987. Kapal tenggelam saat baru saja meninggalkan pelabuhan menuju Dover, Inggris pada sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Ratusan orang terjebak.

Seperti dimuat laman BBC on This Day, tak diketahui pasti bagaimana kapal yang mengangkut sekitar 650 orang itu bisa tenggelam di gelapnya malam. Salah satu penumpang yang selamat menuturkan feri ini karam begitu cepat tanpa adanya peringatan SOS.

Waktu itu, para penumpang tak punya jalan lain. Satu-satunya cara untuk menyelamatkan diri hanyalah dengan memecahkan kaca feri dan terjun keluar kapal.

"Air dan angin laut ketika itu sangat dingin. Kami berusaha keluar dari kapal. Sangat menakutkan waktu itu," ungkap Maureen Bennett yang selamat. Sementara, sang suami, yakni Frank Bennet dan tewas.

Putri Bennett yang juga ikut bersamanya berhasil ditemukan dengan selamat beberapa saat setelah Bu Bennett diselamatkan. "Terima kasih Tuhan. Putriku masih hidup."

Wanita lain yang juga kehilangan sang suami menceritakan, saat itu, ia, suami dan anaknya berusaha menyelamatkan diri. Namun saat berlari, sang suami mendadak berhenti karena ingin menyelamatkan orang lain yang ia dengar tengah meminta tolong.

Tim penyelamat langsung terjun untuk mengevakuasi para korban. Berkat usaha dan gerak cepat, para relawan berhasil menyelamatkan 400 penumpang dengan selamat. Namun mereka dalam kondisi memprihatinkan, dari mulai luka memar, kejiwaan terguncang berat, hipotermia hingga tubuh kaku.

Total korban jiwa dalam kecelakaan kapal ini mencapai 193 orang. Banyak pihak mempertanyakan mengapa air begitu cepat masuk hingga membuat kapal cepat karam. Diduga ada bagian pintu yang rusak.

Namun pihak Townsend Thoresen selaku pemilik feri menegaskan bahwa pintu kapal terbuat dari bahan yang kuat dan tak mudah jebol. "Pintu sangat sulit untuk terbuka," ujar Direktur Townsend Thoresen, Peter Ford.

Hasil investigasi akhir menyatakan pihak Townsend Thoresen lalai dalam memberikan instruksi dan memberlakukan prosedur keselamatan. Tragedi feri tenggelam ini berbuah aturan ketat kepada perusahaan pelayaran terkait keselamatan.

 

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar mulai pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya