Dubes Malaysia Tanggapi Pernyataan Mahathir Mohamad

Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato Zahrain Mohamed Hashim mengatakan, komentar mantan PM Mahatir bukan mewakili pemerintah.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 12 Apr 2016, 20:02 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2016, 20:02 WIB
Zahrain Mohamed Hashim
Zahrain Mohamed Hashim (Dubes Malaysia untuk Indonesia). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu belakangan, Malaysia mengalami guncangan politik hebat. Hal ini terkait kasus yang menimpa salah satu BUMN Negeri Jiran, 1MDB.

Kasus tersebut menyeret nama Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Akibat dari itu, mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad buka suara.

Mahathir dengan tegas menuding, Najib melakukan korupsi dan penyelewengan. Mahathir meminta Najib mengundurkan diri dari jabatannya.

 

 

Menanggapi komentar Mahathir, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato Zahrain Mohamed Hashim angkat bicara.

Dia mengatakan sah-sah saja Mahathir mengeluarkan tudingan.

Menurutnya hal tersebut menujukan demokrasi Malaysia berjalan baik. Walau begitu, tudingan dari PM terlama di Malaysia itu tidak bisa dipercaya begitu saja.

"Mahathir boleh cakap apa pun. Tapi yang dia bilang bukan mewakili pemerintah. Pernyataan itu merupakan pernyataan dari seorang individu," sebut Dubes Zahrain, di kantor Kedutaan Malaysia di Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selasa (12/4/2016).

Dia mengatakan, tudingan yang keluar dari mulut Mahathir tak berdasar. Pasalnya, panitia khusus yang dibuat parlemen Malaysia untuk menangani kasus tersebut sudah memutuskan PM Najib tak bersalah.

"Tuduhan yang datang dari Mahathir tak ada bukti kukuh," jelas Dubes Malaysia.

"Ini kita anggap hanya sebagai andaian yang kita anggap sebagai niatan politik," sambung dia.

Oleh sebab itu, Dubes Zahrain menduga ada niatan terselubung di balik pernyataan keras Mahathir kepada Najib.

"Mungkin Mahathir ada agenda sendiri. Tapi saya tak tahu agenda dari Mahathir," pungkas dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya