Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu belakangan, Malaysia mengalami guncangan politik hebat. Hal ini terkait kasus yang menimpa salah satu BUMN Negeri Jiran, 1MDB.
Kasus tersebut menyeret nama Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Akibat dari itu, mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad buka suara.
Baca Juga
Rosmah Mansor Istri Eks PM Malaysia Divonis Bebas Kasus Pencucian Uang dan Penggelapan Pajak, Ini Alasannya
Sidang Pembelaan Mantan PM Malaysia Najib Razak dalam Kasus 1MDB Akan Digelar Pekan Ini
Terseret Kasus Mega Korupsi dan Terancam Hukuman Berat, Ini Profil Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak
Mahathir dengan tegas menuding, Najib melakukan korupsi dan penyelewengan. Mahathir meminta Najib mengundurkan diri dari jabatannya.
Advertisement
Â
Baca Juga
Â
Menanggapi komentar Mahathir, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato Zahrain Mohamed Hashim angkat bicara.
Dia mengatakan sah-sah saja Mahathir mengeluarkan tudingan.
Menurutnya hal tersebut menujukan demokrasi Malaysia berjalan baik. Walau begitu, tudingan dari PM terlama di Malaysia itu tidak bisa dipercaya begitu saja.
"Mahathir boleh cakap apa pun. Tapi yang dia bilang bukan mewakili pemerintah. Pernyataan itu merupakan pernyataan dari seorang individu," sebut Dubes Zahrain, di kantor Kedutaan Malaysia di Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selasa (12/4/2016).
Dia mengatakan, tudingan yang keluar dari mulut Mahathir tak berdasar. Pasalnya, panitia khusus yang dibuat parlemen Malaysia untuk menangani kasus tersebut sudah memutuskan PM Najib tak bersalah.
"Tuduhan yang datang dari Mahathir tak ada bukti kukuh," jelas Dubes Malaysia.
"Ini kita anggap hanya sebagai andaian yang kita anggap sebagai niatan politik," sambung dia.
Oleh sebab itu, Dubes Zahrain menduga ada niatan terselubung di balik pernyataan keras Mahathir kepada Najib.
"Mungkin Mahathir ada agenda sendiri. Tapi saya tak tahu agenda dari Mahathir," pungkas dia.