Liputan6.com, Jakarta - Gempa besar dan diyakini paling kuat sepanjang sejarah mengguncang barat Guatemala pada hari ini, tahun 1902. Lebih dari 2.000 tewas sementara 50 ribu orang kehilangan tempat tinggal.
Lindu mulai melanda area Quezaltenago di barat daya Guatemala pada tanggal 18 April, dengan kekuatan 7,5 skala Ritcher. Bencana itu menambah nestapa warga yang menghadapi banjir akibat hujan badai.
Gempa berpusat di dekat gunung berapi Santa Maria. Tak pelak, panik melanda di kota-kota yang mengelilingi vulkano aktif itu.
Advertisement
Rumah-rumah hancur di tengah badai pada malam hari. Sementara, tak mungkin para korban lari ke jalanan, menghindari reruntuhan bangunan, dihadang banjir dan longsoran lumpur, demikian seperti dilansir dari Today History.
Â
Baca Juga
Pada pagi hari, pada 19 April 1902, gempa susulan terjadi, dan merupakan lindu terkuat dengan kekuatan 8,2 SR. Getaran terasa hingga radius 1.629 kilometer.
Jembatan dan jalan hancur akibat guncangan seismik sehingga tim penyelamat kesulitan masuk ke daerah terdampak.
Saat itu, Guatemala tengah berada di tengah-tengah depresi ekonomi. Gempa membuat kehidupan masyarakatnya makin sengsara.
Lindu tahun 1920 itu merupakan rekor bagi pergerakan seismik dan gempa 18-19 April tidak berhenti sampai di situ. Gunung Coloma di Meksiko menjadi lebih aktif, bangun dari tidur panjangnya selama puluhan tahun.
Gunung Santa Maria pun makin menunjukkan aktivitasnya sebagai gunung berapi paling mematikan. Akibat gempa 19 April itu, pada 24 Oktober, Santa Maria meletus.
Di tanggal yang sama, sebuah pernikahan agung yang spektakuler di gelar. Pangeran Monako, Reiner III menikahi aktris cantik Hollywood, Grace Kelly.
Kejadian penting lain juga terjadi pada tanggal yang sama. Pada 1782, Republik Belanda mengakui kemerdekaan Amerika Serikat. Sementara, pada 1770 James Cook menginjakkan kaki di Australia.
Tanggal 19 April 1971, Uni Soviet mencatatkan sejarah dengan meluncurkan Salyut 1, stasiun luar angkasa pertama.