Liputan6.com, Miami - Sebuah video memperlihatkan momen menegangkan tatkala polisi AS menembak seorang pria yang tergeletak tak berdaya dengan tangan di atas.
Dalam rekaman itu terdengar suara, "Yang dia bawa cuma truk mainan," teriak pria itu seperti Liputan6.com lansir dari CNN Jumat (22/7/2016). "Saya terapis perilaku."
Pria kulit hitam yang ditembak itu adalah Charles Kinsey. Insiden itu terjadi pada Senin 18 Juli ketika ia mencoba merayu polisi Miami Utara untuk tidak menyakitkan pasiennya, seorang pemuda autis berusia 23 tahun yang tengah duduk dengannya di jalanan.
"Saya lebih khawatir akan keselamatan dirinya dibanding saya sendiri," kata Kinsey kepada TV WSVN di Miami.
"Selama tangan saya di atas, mereka tak akan menembak saya, itu yang saya pikirkan. Tapi ternyata tidak," ungkap Kinsey.
Kini Kinsey dirawat atas luka tembak. Kepolisian Miami Utara mengatakan petugasnya menembak setelah mencoba bernegosiasi. Namun, bagi Kinsey dan pengacaranya, tak ada negosiasi antara mereka. Hal itu yang membuat pihak otoritas melakukan investigasi.
Berawal dari Laporan 911
Insiden itu berawal dari laporan 911 yang mengatakan seorang pria bersenjata mencoba mengancam bunuh diri. Itu yang membuat pihak polisi datang.
"Petugas kami merespons dengan laporan seperti itu. Kami punya pernyataan saksi mata kalau ada senjata api. Kami juga mengonfirmasi pihak 911," ujar Kepala Polisi Miami Utara Gary Eugene.
"Namun, saya ingin mencoba meluruskan, di lokasi kejadian, tak ditemukan senjata api," lanjut Eugene.
Kinsey mengatakan kalau pasiennya memegang truk mainan. Ia mencoba menjelaskan kepada polisi tentang situasi itu dan meminta pasiennya untuk diam dan duduk.
Dalam rekaman itu, Kinsey terlihat meminta pasiennya untuk tengkurap berbalik.
"Tolong tenang, dan duduk, berbaring tengkurap..." kata Kinsey dalam rekaman.
Namun, pria di sampingnya justru tak tenang, bolak-balik bangun dan tiduran.
Rekaman video lainnya memperlihatkan Kinsey sudah berbaring tengkurap dan diborgol.
Video itu beredar di dunia maya sehingga menarik amarah netizen yang mengkritik tindakan brutal polisi AS. Berikut rekamannya: