Senar Gelasan Layang-Layang Renggut 3 Nyawa di India

Senar gelasan bisa mematikan. Tiga orang di India, termasuk dua anak-anak tewas setelah benang tajam mengiris bagian tenggorokan mereka.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 18 Agu 2016, 06:30 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2016, 06:30 WIB
Pemakaian senar gelasan makan korban di India
Pemakaian senar gelasan makan korban di India (Reuters)

Liputan6.com, New Delhi - Meski zaman kian maju, permainan layang-layang masih punya banyak penggemar. Sejumlah orang, termasuk di India, bahkan kerap mengadu layangan mereka di udara. Pemakaian senar gelasan supertajam bisa jadi faktor penentu kemenangan.

Namun, senar gelasan bisa mematikan. Tiga orang di India, termasuk dua anak-anak tewas setelah benang tajam mengiris bagian tenggorokan mereka.

"Saanchi Goyal (3) dan Harry (4) sedang melongok dari sunroof atau panel atap mobil yang mereka naiki saat senar gelasan melukai leher mereka dengan parah," kata Pushpender Kumar, deputi komisioner polisi Delhi, seperti dikutip dari The Journal. Kejadian di New Delhi itu menewaskan dua bocah tersebut.



Zafar Khan (22) menemui ajal dengan cara yang sama, saat ia sedang mengendarai motor.

Banyak warga India menerbangkan layang-layang dalam festival atau hari penting, misalnya untuk merayakan kemerdekaan pada 15 Agustus lalu.

Tiap tahunnya, banyak laporan korban jiwa maupun luka akibat sayatan senar gelasan, yang disebut manja.

Manja dibuat dengan menambahkan bubuk kaca atau logam untuk menajamkan senar.

Pembuatan manja atau benang layang-layang di India (Wikipedia)


Senar serupa menewaskan seorang anak berusia 5 tahun di Moradabad pada 2014. Setahun sebelumnya, bocah perempuan berusia 5 tahun di Jaipur jadi korban jiwa.

Senar gelasan juga membunuh ratusan burung tiap tahunnya. Sekitar 500 burung dilarikan ke Charity Birds Hospital di Delhi dalam waktu 3 hari terakhir, demikian dilaporkan media India, seperti dikutip dari BBC, Rabu (17/8/2016).

Rumah sakit hewan itu merawat sekitar 8.000 burung tiap tahunnya. Senin lalu, seorang polisi di New Delhi juga terluka gara-gara senar gelasan.

Pemerintah New Delhi melarang penggunaan manja tajam untuk menerbangkan layang-layang. Juga menjanjikan kampanye untuk mengedukasi masyarakat soal bahaya di balik penggunaan senar gelasan.

Aparat India mengatakan, penjualan, produksi, dan penyimpanan senar gelasan akan dilarang di ibukota. Mereka yang melanggar akan dikenakan denda 10 ribu rupee atau 19,6 juta dan bisa ditahan hingga 5 tahun. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya