RI Jadi Pasar Menarik Produk Pangan Victoria, Mengapa?

Event rutin ini dinilai sangat menguntungkan para produsen yang tergabung di Usaha Mikro Kecil dan Menengah Victoria.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 19 Sep 2016, 07:39 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2016, 07:39 WIB
Direktur Investasi dan Perdagangan di Victoria, Bryan Balmer. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)
Direktur Investasi dan Perdagangan di Victoria, Bryan Balmer. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Liputan6.com, Melbourne - Pameran makanan Food and Beverage Trade Week 2016 yang diadakan pemerintah Victoria, Australia beberapa waktu lalu, menguak informasi bahwa salah satu negara yang menjadi incaran promosinya adalah Indonesia.

"Indonesia adalah pasar paling menarik bagi Victoria. Biasanya, produk dairy seperti susu menjadi barang yang paling dicari pembeli dari Indonesia," ujar Direktur Investasi dan Perdagangan di Victoria, Bryan Balmer kepada Liputan6.com di Melbourne Convention and Exhibition Center.

"Indonesia adalah pasar paling menarik bagi kami soal produk makanan dan minuman," jelas Balmer.

Balmer pun menyambut kedatangan para distributor Indonesia di Victoria, yang merupakan penghasil food and beverage terbesar di Australia.

Dalam pameran yang digelar pada 14-16 September ini, diperkenalkan 122 produk. Mulai dari susu, daging, kacang-kacangan dan lain-lain. Sebanyak 14 perusahaan dan 24 perwakilan Indonesia menghadiri acara Food and Beverage Victoria 2016.

Ajang rutin ini dinilai sangat menguntungkan para produsen yang tergabung di Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Victoria. Sekaligus menjadi ajang promosi bagi salah satu negara bagian di Australia itu.

Meski hanya memiliki 3 persen lahan layak tanam dari luas wilayah mencapai 237.629 km persegi, Victoria ternyata memiliki produksi makanan dan minuman yang cukup tinggi.

Victoria malah mampu memenuhi 25 persen produksi bahan makanan dan minuman di Australia. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi dari pencapaian di bagian Negeri Kanguru lain.

Setiap tahun, Victoria juga dapat mengekspor hingga 4,8 miliar ton ke berbagai negara.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya