Kronologi Penyanderaan 2 WNI di Sabah

Tempat kejadian penculikan WNI pertama dan kedua ini berdekatan. Yaitu di Laut Sabah, Malaysia.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 21 Nov 2016, 16:30 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2016, 16:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Dua orang warga negara Indonesia (WNI) kembali diculik di perairan Malaysia. Kejadian ini merupakan yang kedua kalinya dalam sebulan terakhir ini.

Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arrmanatha Nasir, tempat kejadian penculikan WNI pertama dan kedua hampir berdekatan, yaitu di Laut Sabah.

"Kronologinya begini, pada pukul 16.00 sore hari, Sabtu tanggal 19 November, kapal ikan yang berada di perairan Malaysia diawaki 13 ABK yang seluruhnya WNI. Berangkat untuk menangkap ikan ke Laut Sabah," ujar pria yang kerap disapa Tata ini di kantor Kemlu, Selasa (21/11/2016).

Beberapa saat setelah melaut, tiba-tiba mereka disergap. Sejumlah perompak naik ke kapal dan menculik beberapa orang.

"Sekitar pukul 19.00 malam ada speedboat yang mendekati kapal tersebut, dengan sekitar lima orang. Dan mereka mengambil dua orang ABK dari situ untuk dibawa pulang oleh mereka," ujar Tata.

"Sebenarnya kejadian ini masih di sekitar (Sabah) dan tidak terlalu jauh dari daratan Sabah, justru lebih jauh dari daratan Filipina," kata dia.

Sebelum kejadian ini, pada 5 November 2016 lalu, penculikan menimpa dua nakhoda Indonesia asal Buton.

Sesaat setelah insiden itu, Menlu Retno Marsudi segera terbang ke Negeri Jiran. Dirinya bertemu Menlu Malaysia untuk menyampaikan keprihatinan Indonesia atas berulangnya penculikan dan penyanderaan di perairan Sabah. Selain itu, juga meminta bantuan kerja sama untuk membebaskan para sandera.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya