Penyerang Universitas Ohio Tewas oleh Timah Panas Polisi AS

Informasi awal menyebut pelaku membawa senjata api, namun, ternyata ia membawa pisau.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 29 Nov 2016, 08:20 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2016, 08:20 WIB

Liputan6.com, Jakarta Penyerangan kembali terjadi di Amerika Serikat. Kali ini sasarannya adalah kampus ternama dan terbesar Ohio State University.

Tim penyidik menemukan bahwa pelaku adalah mahasiswa kampus di Colombus itu sendiri. Ia menabrakkan mobilnya ke sekelompok pejalan kaki dan menyerang mereka dengan sebilah pisau.

Dilaporkan 11 orang terluka dan dibawa ke rumah sakit, sementara satu diantaranya dalam kondisi kritis. Hal itu disampaikan oleh pihak kepolisian universitas, Craig Stone seperti dikutip dari USA Today, pada Selasa (29/11/2016).

Drama penyerangan dimulai pada pukul 10.00 Senin 28 November waktu setempat. Polisi segera datang, dan malangnya pelaku tewas tertembak oleh timah panas.

Informasi awal menyebut pelaku membawa senjata api, namun, ternyata ia membawa pisau.

"Kami sangat beruntung polisi universitas tengah berada dekat lokasi dan mengambil tindakan dengan segera," kata Stone.

Stone mengaku, ia tak melihat pelaku membawa senjata. Baru diketahui kalau ia 'hanya' membawa pisau setelah dilumpuhkan.

Sementara itu, tim SWAT, K9 dan penjinak bom sudah disebar ke kampus. Dua jam setelah insiden, universitas dinyatakan aman.

Menurut Monica Moll, direktur keamanan publik universitas, mengidentifikasikan penyerang adalah Abdul Razak Ali Artan.

Sejumlah laporan media termasuk NBCNews dan Associated Press mengutip sumber, menyebut Artan adalah orang Somalia yang tinggal di AS sebagai legal permanent resident. AP menyebut dia berusia 20 tahun.

Pelaku ditembak mati oleh petugas Alan Horujko yang telah bertugas di kepolisian universitas selama 2 tahun.

Pihak keamanan masih mencari motif pelaku. Sebuah laman Facebook yang diduga milik Artan sempat memuat status berisi duka terhadap penyerangan kepada muslim.

Rektor Universitas Ohio, Michael V.Drake mengatakan terlalu dini menyebut aksi itu disebut terorisme. Demikian seperti dikutip dari CNN.

Kampus utama Ohio State University di Columbus adalah salah satu yang terbesar di AS. Universitas tersebut memiliki sekitar 65 ribu mahasiswa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya