Liputan6.com, Jakarta Wilayah Israel, Berlin yang terpecah pasca-Perang Dunia II, aktivitas misil darat ke udara di Kuba, juga pemberontakan komunis di Vietnam -- sejumlah peta rahasia yang dibuat oleh Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat atau CIA, yang pada masa lalu hanya bisa diakses oleh presiden atau ahli militer, kini dibuka ke publik.
Peta-peta tersebut dirilis untuk memperingati 75 tahun unit pemetaan di CIA, yang memberikan wawasan langka soal cara kerja badan intelijen tersebut serta Pemerintah AS secara umum.
Baca Juga
Pusat Kartografi CIA (Cartography Center) bertujuan untuk, "menyediakan berbagai macam peta, analisis geografis, dan penelitian yang mendukung kerja CIA, Gedung Putih, pengambil kebijakan senior."
Advertisement
Mereka juga membuka sejumlah peta yang sebelumnya hanya boleh diakses intelijen kepada publik.
"Para ahli geografi dan kartografi mengumpulkan apa yang akan menjadi koleksi terbesar dari peta di dunia dan memproduksi peta-peta strategis dan model pemetaan 3D untuk mendukung studi strategis dan rencana operasional militer," kata CIA dalam sebuah pernyataan.
Di antara lusinan dokumen yang dirilis termasuk sebuah foto yang diambil pada 29 September 2001, lebih dari dua pekan setelah teror 9/11 mengguncang Amerika Serikat, juga dunia.
Kala itu, Presiden W Bush, kepala staf Andrew Card, penasihat Keamanan Nasional Condoleezza Rice, dan Direktur CIA George Tenet sedang menganalisis peta Afghanistan di Camp David.
Peta yang sedang mereka hadapi adalah satu dari ribuan peta yang diproduksi oleh CIA menyusul serangan teror 11 September 2011 -- yang digunakan untuk melacak jaringan teror.
Didirikan Sebelum CIA
Pusat Kartografi didirikan pada 1941, bahkan jauh lebih dulu dari CIA -- untuk memandu AS memasuki era Perang Dunia II. Lembaga tersebut difungsikan sebagai perencana strategis dalam perang.
Termasuk dalam koleksi yang diungkap ke publik adalah peta 3D Lembah Konar (Konar Valley) di Afghanistan dari tahun 2001.
Peta lain yang diungkap adalah pusat Kota Moskow dari tahun 1980. Konstruksi kereta api di China dari tahun 1950-an, dan peta yang menunjukkan bagaimana Berlin terbelah pada akhir Perang Dunia II.
Pada 2003, peta Baghdad menunjukkan sejumlah situs strategis di Irak, termasuk di lokasi yang dianggap oleh Saddam Hussein sebagai rumah.
Hasil karya Pusat Kartografi lebih luas dari itu.
"Sejak 1941, peta-peta yang dihasilkan Pusat Kartografi menceritakan kisah-kisah rekonstruksi pasca-Perang Dunia II, krisis Suez, krisis rudal Kuba, Perang Falklands, dan banyak peristiwa penting lainnya dalam sejarah," sebut CIA.
Tak hanya yang berkaitan dengan isu keamanan nasional, para kartografer CIA juga membantu memetakan bencana alam dan bahkan perburuan gajah.
Advertisement