Tenggak Minyak Mandi Pengganti Alkohol, 25 Orang di Rusia Tewas

Penggunaan alkohol pengganti atau palsu telah tersebar luas di Rusia akibat penurunan ekonomi.

oleh Citra Dewi diperbarui 19 Des 2016, 18:48 WIB
Diterbitkan 19 Des 2016, 18:48 WIB
Ilustrasi bath oil atau minyak mandi
Ilustrasi bath oil atau minyak mandi (iStock)

Liputan6.com, Irkutsk - Setidaknya 25 warga Irkutsk, Siberia, tewas setelah meminum bath oil atau minyak mandi. Menurut penyelidik Rusia, hal itu mereka lakukan untuk memberikan sensasi yang sama seperti meminum alkohol.

Penggunaan alkohol penggati atau palsu telah tersebar luas di Rusia. Pasalnya, penurunan ekonomi telah mendorong banyak orang hidup di bawah garis kemiskinan.

Irkutsk merupakan kota berpenduduk 6.000 orang dan terletak 4.184,29 km dari timur Moskow. Menurut penyidik kota itu, mereka telah menahan dua orang yang diduga mendistribusikan bath oil tersebut.

Pada label produk itu telah disebut bahwa cairan di dalamnya tidak boleh diminum. Namun, pihak penyidik mengatakan, orang-orang tidak menghiraukannya dan mengonsumsi cairan tersebut layaknya alkohol. Mereka mengatakan bahwa bath oil tersebut mengandung spiritus.

Hingga saat ini belum jelas apakah mereka yang menjual produk itu memasarkannya sebagai pengganti alkohol murah seperti vodka.

"Empat puluh dua orang dirawat di pusat perawatan medis, 25 di antaranya meninggal," ujar penyidik dalam pernyataannya seperti dikutip dari Reuters, Senin (19/12/2016).

"Penyidik dan polisi melakukan pencarian di sejumlah pasar di mana cairan tersebut pertama kali diperoleh. Lebih dari 100 titik penjualan telah diidentifikasi," ujar penyidik.

Kantor berita Interfax menyebut, korban tewas telah meningkat menjadi 33 orang sejak pernyataan awal dikeluarkan.

Perdana Menteri Dmitry Medvedev mengatakan dalam pertemuan pemerintah, ia ingin mengawasi produk terlarang tersebut yang menyebabkan tewasnya banyak orang. Ia juga menyebut hukum pidana negara sedang diubah untuk menguatkan hukuman bagi orang-orang yang tertangkap sedang menjual barang itu.

Penyidik yang menyebut bahwa mereka telah membuka peristiwa itu menjadi kasus keracunan mengatakan bahwa pihaknya telah menyita lebih dari 2.000 liter spiritus.

Seorang jaksa setempat, Stanislav Zubovsky, mengatakan kepada Interfax bahwa polisi sedang melanjutkan pencarian ke area pemukiman dan memperkirakan bahwa angka kematian akan meningkat.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya