Napak Tilas ke Kehidupan Para Samurai Jepang di Museum Edo

Kenyamanan Museum Edo membuat pengunjung betah mendengarkan cerita para samurai.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 08 Feb 2017, 06:27 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2017, 06:27 WIB
Museum Edo. (Liputan6.com/Marco Tampubolon)
Museum Edo. (Liputan6.com/Marco Tampubolon)

Liputan6.com, Tokyo - Kisah para samurai jadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Jepang. Edo Tokyo Museum menyajikan cerita pelayan-pelayan berpedang itu dalam kemasan modern sehingga menarik untuk dinikmati.

Tokyo Edo Museum berada di bagian timur Tokyo atau tepatnya di Yokoaomi, Sumida-ku. Lokasinya bersebelahan dengan gedung olahraga nasional, Kokugikan yang juga biasa menjadi arena sumo.

Museum ini telah berdiri sejak 1993. Koleksi yang tersimpan di dalamnya bercerita mengenai masa silam Edo atau Tokyo. Setidaknya terdapat 2.500 benda bersejarah seperti Ukiyoe (tulisan kayu) dan emaki (gambar di kertas).

Maket-maket raksasa juga dipajang untuk memudahkan pengunjung membayangkan kehidupan di masa Edo hingga memasuki era modern saat restorasi Meiji.

Museum Edo. (Liputan6.com/Marco Tampubolon)

Lewat program JENESYS 2016, Liputan6.com bersama enam wartawan dari Indonesia lainnya berkesempatan mengunjung Museum Tokyo Edo, Rabu, 25 Januari 2017.

Suasana 'angker dan kusam' yang selama ini identik dengan museum sama sekali tidak terasa saat pertama kali menginjakkan kaki gerbang masuknya.

Sentuhan modern dengan pintu kaca yang terbuka otomatis menyambut para tamu yang akan membeli loket di pintu masuk. Toko-toko penjual souvenir juga ditata rapi. Ruangan yang nyaman dan bersih membuat pengunjung yang datang betah berlama-lama.

Ruang pameran berada di lantai enam. Sebelum masuk, para pengunjung harus membeli tiket yang dijual dengan harga bervariasi.

Museum Edo. (Liputan6.com/Marco Tampubolon)

Untuk pengunjung dewasa dikenakan tarif sebesar 600 Yen atau sekitar Rp 70 ribu. Namun bila pengunjung sudah berusia 65 tahun ke atas hanya perlu membayar setengahnya 300 Yen. Sedangkan siswa TK, SD, dan SMP di Tokyo, digratiskan.

Di ruang pameran, pengunjung langsung di bawa ke masa lalu lewat suguhan maket-maket raksasa yang menjelaskan kehidupan di masa lalu semasa kekuasaan Edo.

Museum Edo. (Liputan6.com/Marco Tampubolon)

Kehidupan para samurai tentu tidak lepas dari cerita yang disampaikan dalam bentuk maket dan berbagai peninggalan sejarah. Agar lebih terbawa suasana, beberapa replika peralatan yang digunakan semasa kekuasaan Edo juga sengaja ditampilkan dan pengunjung diperbolehkan untuk mencobanya

Salah satunya adalah kereta manusia yang menjadi kendaraan para samurai di masa kejayaanya. Dan, bila ingin perjalanan selama di museum lebih terarah, pihak pengelola juga menyediakan pemandu yang bisa berbahasa Inggris tanpa dipungut biaya tambahan.

Puas berjalan-jalan, pengunjung bisa membeli kenang-kenangan di deretan toko souvenir yang berada di lobi. Dan yang ingin pulang dengan menggunakan moda transportasi kereta tidak perlu repot karena terdapat stasiun yang tidak jauh dari lokasi museum.

Berikut ini cuplikan museum tersebut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya