Liputan6.com, Jakarta - Presiden Donald Trump kembali menjadi pusat perhatian. Pada Sabtu (11/2/2017) pagi ini, Â pembaca Liputan6.com mengikuti tentang 6 hal tak lazim terkait presiden ke 45 Amerika Serikat tersebut.
Para pembaca juga menyimak tentang balas dendam sekawanan babi terhadap seekor ular piton. Dengan jumlah tak seimbang, ular itu pun habis tercabik-cabik kerumunan babi.
Baca Juga
Nasib wanita yang pernah menjadi tawanan dan budak seks ISIS juga mengusik rasa penasaran. Lega, kepahitan yang dialami kemudian diikuti dengan kelegaan. Seperti apa kisahnya?
Advertisement
Berikut adalah Top 3 Global selengkapnya:
Â
1. 6 Kebiasaan Tak Lazim Presiden Donald Trump
Sudah menjadi hal umum jika setiap presiden dari Amerika Serikat disorot dunia. Mulai dari latar belakangnya hingga masalah pribadinya. Terlebih, Donald Trump, orang nomor satu di Negeri Paman Sam kali ini adalah sosok kontroversial.
Kemunculan Donald Trump sejak kampanye hingga kemenangannya menjadikan pilpres AS 2016 merupakan pemilu paling bersejarah dalam politik AS maupun dunia.
Dari mulai kampanye, orang mulai memperhatikan berbagai detail soal pribadi Trump.
2. Jadi Korban Balas Dendam Kawanan Babi, Ular Piton Tercabik-cabik
Tubuh ular besar itu tak lagi utuh, robek dan tercabik-cabik. Pelakunya adalah kawanan babi liar atau celeng. Kawanan itu marah dan membalas dendam karena piton itu memakan salah satu anak mereka.
Setidaknya delapan celeng mengamuk, setelah mengetahui bahwa ular piton tersebut masuk ke sarang mereka dan memangsa babi kecil.
Dari sisi jumlah, ular itu kalah. Reptil sepanjang 8 kaki atau 2,4 meter itu tak mampu berkutik saat dikepung delapan babi liar dan diserang dari segala sisi.
3. Kisah Pelarian 2 Wanita Irak dari Cengkeraman ISIS
Ketika militan ISIS menyerbu Sinjar di utara Irak pada Agustus 2014, sekitar 6000 warga Yazidi menjadi tawanan.
Kelompok militan itu juga mengambil banyak wanita muda dan anak-anak perempuan untuk dijadikan budak seks dan memaksa mereka memeluk Islam. Di antara anak-anak perempuan itu bahkan ada yang masih berusia 9 tahun.
Harian The Guardian melakukan wawancara dengan 2 orang wanita Yazidi yang tidak disebutkan namanya. Mereka berhasil melarikan diri dari cengkeraman ISIS.