Bertemu Dubes Malaysia, Menko Polhukam Bahas Keamanan Nasional

Menkopolhukam Wiranto dikunjungi oleh Duta Besar Malaysia di kantornya. Kedua pihak membahas beberapa hal.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 08 Mei 2017, 15:44 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2017, 15:44 WIB
Pertemuan Dubes Malaysia Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim dan Menko Polhukam Wiranto.
Pertemuan Dubes Malaysia Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim dan Menko Polhukam Wiranto.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto menerima kunjungan Duta Besar Malaysia, Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta. Dalam kunjungan tersebut, ada beberapa hal yang dibicarakan khususnya mengenai keamanan nasional.

"Tadi saya bertemu dengan Duta Besar Malaysia membincangkan banyak hal, antara lain yang terpenting adalah hasil kunjungan Bapak Presiden pada ASEAN Meeting di Filipina beberapa waktu lalu, ada satu poin masalah yang menyangkut keamanan nasional," kata Wiranto, Senin (8/5/2017).

Ketika mengikuti satu pertemuan mengenai politik dan keamanan, Indonesia bersama Filipina dan Malaysia akan meningkatkan patroli bersama maritim, khususnya untuk menanggulangi adanya ancaman-ancaman perompak yang sering menyandera warga negara Indonesia, Malaysia dan Filipina untuk masalah tebusan.

"Ini sangat meresahkan, terutama pada saat mereka selalu melakukan penyekapan dan penyanderaan nelayan-nelayan Indonesia. Karena itu, ada kesepakatan, dan Malaysia dengan Filipina sudah siap."

"Kita terlebih dahulu ingin mengajak adanya suatu peningkatan patroli maritim bersama supaya mengamankan nelayan kita dari kemungkinan sergapan-sergapan itu," jelas Menko Polhukam Wiranto.

Pertemuan tersebut juga membahas mengenai permintaan dari Kedutaan Besar Malaysia, terkait percepatan penyampaian informasi bagi warga negaranya yang terkena kasus narkoba di Indonesia.

Sehingga pihak Kedutaan paham bahwa ada warga Negaranya yang ditangkap karena urusan narkoba di Indonesia.

"Pembicaraan berikutnya mengenai masalah yang menyangkut kerjasama kedua Negara terutama masalah perekonomian, tapi tentu itu urusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian," ucap Wiranto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya