Liputan6.com, Meksiko City - Sinkhole atau lubang runtuhan kembali makan lubang jiwa. Seorang ayah dan anak laki-lakinya tewas saat mobil yang mereka tumpangi "ditelan" liang yang menganga di sebuah ruas jalan utama di Meksiko pada Rabu 12 Juli 2017 pagi waktu setempat.Â
Seperti dikutip dari Associated Press, Kamis (13/7/2017), penyelamat dari badan pertahanan sipil berhasil menemukan mobil Volkswagen Jetty di dasar sinkhole, delapan jam setelah insiden. Mobil itu dalam kondisi atap tertimbun reruntuhan jalan raya.
Baca Juga
Sinkhole itu muncul setelah fajar, kira-kira pukul 06.00 pagi. Sebuah crane bersama tim penyelamat dikerahkan ke dalam lubang yang menganga di dua jalur jalan raya.
Advertisement
Lubang tersebut kemudian sengaja dilebarkan untuk dilakukan perbaikan.
Menteri Komunikasi dan Informasi, Gerardo Ruiz Esparza, mengatakan, sinkhole tersebut rupanya disebabkan oleh erosi saluran pembuangan yang membentang lebih dari 50 kaki atau sekitar 15 meter di bawah jalan raya.
Pada sebuah konferensi pers di lokasi tersebut, Esparza menyebut hujan lebat selama tiga hari terakhir sebagai pemicu sinkhole.Â
Menurut analisis awal, hujan menyebabkan sungai yang ada di samping jalan raya meluap dan memblokir saluran pembuangan dengan sampah.
Esparza kemudian mengatakan melalui Twitter bahwa para insinyur akan mempelajari situasi tersebut untuk menentukan tindakan lebih lanjut.Â
Jalan raya Meksiko-Cuernavaca, lokasi sinkhole, adalah ruas utama yang menghubungkan ibu kota dengan kota pantai di tepian Pasifik Acapulco. Sejauh ini belum diketahui pasti kapan jalan tersebut akan dibuka kembali.
Saksikan video menarik berikut ini:
Pria Tidur 'Dimakan' Sinkhole
Sebelumnya pada awal Maret 2013, tanpa peringatan tiba-tiba sebuah sinkhole muncul di bawah tempat tidur seorang pria di Florida, Amerika Serikat.
Lubang itu tanpa ampun "menelan" seorang pria 36 tahun yang saat itu berada di dalam kamar. Hanya teriakan minta tolongnya yang sempat terdengar, setelah itu ia menghilang dalam lubang.
Petugas layanan darurat yang menengok lubang itu tak menemukan ada tanda-tanda kehidupan. Korban dikhawatirkan tewas.
Sementara, kakak korban, Jeremy Bush, yang menjadi saksi mata mengatakan, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 23.30 waktu setempat, Kamis malam. Peristiwa itu diawali sebuah dentuman keras. Ia cepat-cepat masuk ke kamar adiknya, di mana suara dentuman bersumber. Jeremy juga mendengar adiknya berteriak memanggil namanya dan minta tolong.
Tanpa pikir panjang Jeremy terjun ke lubang yang diduga kuat telah menelan adiknya. Tanah menutupi tubuhnya hingga leher. "Lantai masih bergerak, dan tanah dalam lubang terlihat terus turun. Tapi aku tak peduli. Aku hanya ingin menolong adikku," kata dia, seperti dimuat Washington Post edisi 2 Maret 2013. "Tapi aku tak bisa berbuat apa pun. Adikku tak terlihat".
Dengan sekop ia terus menggali tanah dalam lubang, hingga petugas datang dan memintanya menyingkir, sebab lubang itu masih terus runtuh.
Akibat peristiwa itu, keluarga yang lain dari rumah satu lantai itu dievakuasi. Mereka khawatir lubang runtuhan itu bakal terus membesar.
Risiko terbentuknya sinkhole sejatinya jamak terjadi di Florida, akibat batuan dasar di bawah tanah yang berongga dan rentan. Demikian disampaikan Departemen Perlindungan Lingkungan setempat.
Saat air hujan menyusup ke dalam tanah, ia akan melarutkan batuan dan memicu erosi--yang bisa berujung pada runtuhnya gua-gua di bawah tanah. Saat gua-gua itu runtuh, maka terciptalah lubang di permukaan tanah.
Sinkhole juga pernah memakan korban di Guatemala, tahun 2007 lalu. Saat lubang sedalam 150 meter dengan lebar 20 meter menelan sejumlah rumah dan truk, tiga orang tewas. Baca selengkapnya di tautan ini.
Advertisement