Liputan6.com, Manila - Ada satu nama kue khas Filipina di ASEAN Foreign Ministers' Meeting (AMM) ke-50 yang menarik perhatian Liputan6.com, yakni Brazo de Mercedes. Bagi generasi 90-an, nama tersebut mungkin membuat kita teringat akan nama salah satu judul telenovela asal Spanyol.
Kue yang disajikan dalam acara ASEAN Foreign Minister' Meeting ke-50 di Manila itu, sekilas mirip dengan bolu gulung dari Indonesia. Meski demikian, tekstur kedua penganan itu berbeda.
Baca Juga
Lapisan luar Brazo de Mercedes mirip spons lembut yang mudah sekali meleleh di mulut dan terasa manis. Menurut salah satu chef di Conrad Manila Hotel, Precious, lapisan tersebut adalah meringue.
Advertisement
"Meringue adalah campuran dari putih telur dan gula halus," ujar Precious kepada Liputan6.com.
Sementara itu, isian 'bolu' lembut itu adalah custard, yakni makanan yang terbuat dari campuran kuning telur dengan susu atau krim.
Tak mengherankan jika makanan khas Filipina itu memiliki nama yang kental dengan nuansa Spanyol. Menurut Precious, kue yang ditaburi gula halus di atasnya itu memang memiliki keterkaitan dengan Negeri Matador itu -- Filipina pernah dijajah Spanyol selama lebih dari 250 tahun.
Dari berbagai sumber yang ada di internet, Brazo de Mercedes merupakan Bahasa Spanyol yang memiliki arti 'lengan mercedes'.
Kabarnya, awal mula kue Brazo de Mercedes tercipta karena banyak kuning telur yang terbuang begitu saja -- sehingga mereka menggunakan kuning telur sebagai bahan isian kue.
Pasalnya, pada zaman dahulu, putih telur digunakan sebagai bahan perekat bangunan. Oleh sebab itu, banyak kuning telur yang tak terpakai dan terbuang begitu saja.
Simak video berikut ini: