Liputan6.com, Jakarta - Di masa kini, kanibalisme menjadi hal tabu yang dikira hanya terjadi di masa awal perabadan. Tak heran jika kejadian kanibalisme di zaman modern menghentak dunia. Pengakuan pelaku-pelakunya pun paling membuat penasaran pembaca Liputan6.com kanal Global pada Jumat (13/10/2017) pagi.
Pembangunan permukiman di Tepi Barat oleh Israel juga menjadi pusat perhatian pembaca. Keputusan melakukan hal itu diduga terkait dengan sikap Presiden AS terhadap isu-isu kawasan.
Baca Juga
Munculnya lubang raksasa di kawasan Kutub Selatan juga menggelitik rasa ingin tahu. Pasalnya lubang seperti biasanya hanya terjadi di kawasan pesisir Antartika, bukan di tengah-tengah badan es.
Advertisement
Berikut adalah Top 3 Global selengkapnya:
1. Pengakuan Mengejutkan Pelaku Kanibalisme Abad ke-20
Kita seringkali membaca atau mendengar kisah kanibalisme sebagai kejadian di tempat yang jauh pada masa lalu, seakan jauh dari ruang dan waktu kita.
Ternyata, dalam beberapa kasus, kanibalisme masih terjadi dalam kurun waktu yang cukup dekat di tengah lingkungan modern. Misalnya seperti yang dilakukan oleh Jeffrey Dahmer.
Dikutip dari the ranker.com pada Rabu 11/10/2017, pria yang disebut sebagai kanibal paling terkenal Abad ke-20 itu bahkan menceritakan rasa daging manusia yang disantapnya.
2. Sikap Donald Trump Bikin Israel Gencar Bangun Permukiman Yahudi?
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyetujui rencana pembangunan 3.736 unit baru di permukiman Yahudi di wilayah yang mereka duduki di Tepi Barat. Menurut para aktivis, langkah Netanyahu tersebut dipicu oleh sikap Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump yang lebih akomodatif.
Unit-unit baru tersebut akan dibangun di sejumlah permukiman, termasuk di Hebron dan sejumlah wilayah kontroversial lainnya. Demikian ungkap seorang pejabat Israel yang enggan menyebut namanya.
Sejumlah bangunan baru itu termasuk rumah dan gedung yang diperuntukkan bagi masyarakat di wilayah terpencil.
3. Lubang Raksasa Misterius Menganga di Antartika, Pertanda Apa?
Sebuah lubang sebesar wilayah Negeri Belanda atau luasnya sekitar 41,543 km per segi ditemukan menganga di Antartika. Para ilmuwan tidak mengerti bagaimana hal itu bisa terjadi.
Meski demikian, lubang raksasa misterius itu 'cukup menakjubkan'. "Seperti ada yang baru saja meninju es hingga berlubang," kata fisikawan atmosfer Kent Moore, seorang profesor di kampus Mississauga di Toronto, seperti dikutip dari Motherboard pada Kamis 12 Oktober 2017.
Area perairan terbuka yang dikelilingi oleh lautan es, seperti halnya lubang itu, dikenal sebagai polynias. Biasanya fenomena itu terbentuk di wilayah pesisir Antartika.