Liputan6.com, Jakarta - Olimpiade Musim Dingin 2018 tinggal menghitung hari. Segala persiapan pembukaan acara telah rampung. Sedikitnya akan ada 95 negara yang akan terbang ke Pyeongchang, Korea Selatan.
Namun sayang, pesta olahraga musim dingin ini tak diramaikan oleh kehadiran atlet Indonesia. Meski demikian, masyarakat Indonesia dapat tetap mendukung dan menyukseskan event yang diadakan tiap empat tahun sekali ini.
Selaku perwakilan di Tanah Air, Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Cho Tae-yong punya cara lain agar masyarakat terlibat dalam Olimpiade Musim Dingin 2018.
Advertisement
Baca Juga
"Indonesia adalah negara tropis dan tak mengirimkan perwakilannya dalam olimpiade musim dingin," ujar Dubes Tae-yong saat menyampaikan sambutan untuk menyambut Olimpiade dan Paralimpiade Musim Dingin di Jakarta, Rabu (24/1/2018).
"Meski tak ada atlet yang bertarung di Pyeongchang, pihak Korea Selatan akan memberangkatkan beberapa atlet dan rekan-rekan media Indonesia untuk melihat secara langsung cabang olahraga yang dipertandingkan," tambah Dubes Tae-yong.
Dalam kesempatan tersebut, Dubes Tae-yong juga menjelaskan lokasi Pyeongchang yang akan menjadi venue olimpiade kali ini.
"Pyeongchang terletak di sebelah utara Korea Selatan dan berbatasan langsung dengan wilayah Korea Utara. Letak Pyeongchang tak jauh dari ibu kota Korsel, yaitu Seoul," ujar Dubes Tae-yong.
"Nantinya, akan ada 95 negara yang bertanding dari tanggal 9 hingga 25 Februari 2018," jelasnya.
Jauh sebelum pesta Olimpiade Musim Dingin dimulai, pemerintah Korea Selatan telah melakukan kampanye besar-besaran. Untuk memperkenalkan cabang olahraga yang dipertandingkan, Korsel mengundang remaja dari seluruh dunia.
Sebab, ada banyak cabang olahraga musim dingin yang tak dikenal banyak oleh masyarakat dunia. Selain bertujuan untuk menyukseskan acara, penyelenggaraan olimpiade musim dingin ini juga digunakan sebagai alat edukasi.
Korea Utara Kirim 22 Atlet
Usai pertemuan antara Komite Internasional Olimpiade (IOC) di Lausanne, Swiss, Korea Utara dan Korea Selatan menyepakati jumlah atlet yang akan dikirim oleh Korut untuk berlaga di Olimpiade Musim Dingin pada Februari mendatang.
Presiden IOC Thomas Bach mengumumkan, kedua negara akan long march bersama saat upacara pembukaan pada 9 Februari.
Menggambarkan kesepakatan tersebut sebagai "tonggak sejarah dalam perjalanan yang panjang", Bach juga mengonfirmasi Korea Utara dan Korea Selatan akan diizinkan untuk membuat tim hoki wanita bersatu di Olimpiade. Demikian seperti dikutip dari BBC.
Untuk pertandingan hoki perempuan, di mana dua Korea bersatu, 12 pemain dan satu pejabat dari Korea Utara akan ditambahkan ke skuad Korea Selatan yang ada sebanyak 23 pemain.
Pelatih Korea Selatan akan bertanggung jawab, tapi setidaknya tiga pemain dari Korea Utara harus dipilih dalam tim.
Korea Utara juga diperbolehkan untuk berlaga menampilkan atlet skating dan ski.
Pasangan pemain skating dari Korea Utara, Ryom Tae-ok dan Kim Ju-sik diperbolehkan berlaga meski terlambat pada waktu pendaftaran.
Short track speed skating, Korea Utara diberikan dua tempat tambahan, memungkinkan Jong Kwang-Bom untuk bertanding di 1500m dan Choe Un-song untuk ambil bagian dalam 500m.
Cross-country skiing, dua atlet pria -- Han Chun-gyong dan Pak Il-chol -- akan berkompetisi di gaya bebas 15 km, sementara satu atlet wanita Ri Yong-gum berada di gaya bebas 10 km.
Alpine ski, tiga tempat telah diberikan - Choe Myong-gwang dan Kang Song-il bergabung dengan kompetisi pria dan Kim Ryon-hyang akan berkompetisi di acara wanita tersebut.
Kedua negara juga setuju untuk berkompetisi di bawah bendera unifikasi Korea Utara.
"Semangat Olimpiade adalah tentang rasa hormat, dialog dan pemahaman," kata Bach menambahkan setelah pengumuman di Lausanne, Swiss.
"Pertandingan Musim Dingin Olimpiade PyeongChang 2018 semoga membuka pintu menuju masa depan yang lebih cerah di Semenanjung Korea, dan mengundang dunia untuk bergabung dalam sebuah perayaan pengharapan," ucapnya lagi.
Delegasi Korea Utara yang beranggotakan ratusan orang akan pergi ke Korea Selatan melalui jalur darat -- delegasi Korut termasuk 230 pemandu sorak, 140 musikus orkestra, dan 30 atlet taekwondo.
Jika hal tersebut terjadi, maka itu menjadi pembukaan jalur lalu lintas perbatasan untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun.
Selain itu, Korea Utara juga telah sepakat untuk mengirim delegasi dengan jumlah anggota sebanyak 150 orang ke Paralimpiade pada Maret 2018.
Sebagai tuan rumah, Korea Selatan juga perlu menemukan cara agar tak melanggar sanksi Dewan PBB. Sanksi tersebut berupa melarang adanya pembayaran tunai ke pihak Korut dan adanya daftar hitam pejabat senior Korea Utara tertentu.
Advertisement