Wanita Taiwan Ini Tuntut RS Usai Operasi Plastik, Ada Apa?

Nanyang Siang Pau mengaku jika hasil operasi plastik yang ia terima mengalami beberapa masalah.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 29 Jan 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2018, 13:00 WIB
Ilustrasi ruang operasi (iStock)
Ilustrasi ruang operasi (iStock)

Liputan6.com, Kaohsiung - Seorang wanita asal Taiwan melaporkan sebuah rumah sakit kepada anggota kepolisian setempat setelah mengalami beberapa masalah pada hidungnya pasca-operasi.

Dikutip dari laman AsiaOne, Senin (29/1/2018), wanita tersebut diketahui bernama Nanyang Siang Pau. Ia mengaku pihak rumah sakit di Kaohsiung, Taiwan menggunakan tulang lunak dari anggota tubuh orang lain untuk implan hidungnya.

Namun, pasca-operasi ia mengalami beberapa masalah dan memutuskan untuk mencari pengobatan lain dari ahli bedah plastik lainnya di rumah sakit berbeda.

Dari sanalah Pau mengetahui bahwa tulang lunak yang dijadikan implan berasal dari tubuh orang lain yang disumbangkan kepada rumah sakit.

Sumbangan itu diberikan kepada dokter untuk penelitian dan pelatihan para medis muda.

Kesal dengan hal itu, Pau mengajukan tuntutan dan meminta pihak rumah sakit membayar denda sebesar 33 ribu dolar Singapura atau setara dengan Rp 439 juta.

Namun, pengadilan di wilayah Kaosiung menolak segala tuntutan yang diajukan oleh Pau. Sebab, penggunaan tulang lunak untuk keperluan operasi plastik dari donor lain diperbolehkan.

Sementara itu, untuk transpalansi organ utama hati dan ginjal memang disarankan dari anggota keluarga bukan pihak lain.

Meski tak mewujudkan semua tuntutan Pau, pengadilan tetap meminta pihak rumah sakit ganti rugi. Uang yang harus dibayar sebesar biaya operasi plastik yang Pau keluarkan.

3 Turis China Nyaris Gagal Pulang Pasca Operasi

Hasil operasi plastik.
Ketika baru saja selesai menjalani bedah plastik, wajah 3 wanita berusia 20-an itu membengkak dan tampak berbeda dari foto paspor. (Sumber 'screenshoot' Weiboo via Hindustan Times)

Tiga wanita muda dari China mendapat masalah di bandara Korea Selatan. Mereka dilarang naik pesawat terbang.

Pasalnya, setelah menjalani bedah plastik, wajah mereka membengkak sehingga tampak sangat berbeda dengan foto pada paspor masing-masing.

Petugas keamanan bandara pun akhirnya mencegah mereka melakukan penerbangan.

Ketiganya menunjukkan tiket pesawat dan paspor, tapi tetap gagal membuktikan bahwa mereka adalah orang yang sama dengan yang tertera dalam dokumen-dokumen, demikian menurut laporan AsiaWire.

Dikutip dari New York Post, wanita-wanita yang tak disebutkan namanya tersebut dikabarkan melakukan bedah plastik di Negeri Ginseng pada awal Oktober 2017.

Bedah plastik memang lazim di Korea Selatan karena cukup banyak warganya yang ingin melakukan. Biaya bedah pun relatif tidak terlalu mahal.

Foto para wisatawan bedah plastik yang sedang menyodorkan paspor di bandara menjadi viral di situs media sosial China, Weibo.

Lebih dari 51 ribu warganet memberikan 'like.' Foto itu pun dibagikan lebih dari 23 ribu kali.

Namun demikian, pada Senin lalu belum jelas apakah mereka kemudian berhasil pulang. Padahal, liburan Minggu Emas di China hanya berlangsung seminggu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya