Liputan6.com, Kabul - Setidaknya 31 orang tewas dan 65 lainnya terluka dalam ledakan yang diyakini berasal dari bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan, pada Rabu, 21Â Maret 2018.
Laporan awal menyebut, pelaku meledakkan dirinya di tengah kerumunan ratusan pengunjung yang berkumpul untuk merayakan dimulainya Nowruz, sebuah festival Tahun Baru.
Sejumlah laporan menyebut, jumlah korban tewas bertambah. Korban sebagian besar merupakan penganut syiah yang tengah berkumpul di Sakhi.
Advertisement
ISIS mengklaim sebagai dalang pengeboman tersebut.
Baca Juga
Dikutip dari BBC, Kamis (22/3/2018), Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan, pelaku bom bunuh diri mendatangi kerumunan tersebut dengan berjalan kaki. Setelah polisi mengetahui gerak-geriknya, ia langsung meledakkan diri.
Insiden itu terjadi di luar Rumah Sakit Ali Abad, dekat dengan Kabul University yang berada di barat kota tersebut.
Sejumlah saksi mata mengatakan bahwa banyak anak muda yang sedang berjoget dan bernyanyi saat insiden di Afghanistan itu terjadi.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Kerap Jadi Target Serangan
Tempat ibadah bernama Sakhi itu sebelumnya pernah menjadi target serangan. Setidaknya 14 orang tewas pada Oktober 2016 saat para pengunjung bersiap-siap merayakan festival Asyura.
Pada peristiwa 2011, sebuah bom menewaskan sedikitnya 59 orang.
Sakhi menjadi dikenal sebagai tempat berkumpul penganut Syiah dan menjadi tempat mereka menggelar doa tahun baru setiap tahunnya.
Muslim Syiah menjadi kaum minoritas di Afghanistan, dengan jumlah sebesar 15 persen. Banyak dari mereka berasal dari kelompok etnis Hazara.
Advertisement