Mesin Penjual Otomatis Ini Tukar Sampah Botol Plastik dengan Emas Murni

Sebuah mesin penjual otomatis di Malaysia menjanjikan konversi emas, untuk setiap penukaran sampah botol plastik.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 02 Apr 2018, 07:21 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2018, 07:21 WIB
Ini Bahayanya Mengisi Ulang Air Minum pada Botol Plastik
Ternyata mengisi ulang air minum ke dalam botol plastik yang sama secara berulang kali dapat membahayakan tubuh (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Masyarakat Malaysia akan menjadi komunitas pertama, yang berkesempatan mendapat emas murni dari penukaran sampah botol plastik.

Sebuah perusahaan teknologi finansial (fintech) Asia Tenggara, HelloGold, bekerja sama dengan perusahaan pembuat mesin reverse-vending (RVM) Malaysia KLEAN, menerapkan skema daur ulang yang menawarkan investasi 0,00059 gram emas, untuk setiap daur ulang botol plastik dan kaleng aluminium.

Dilansir dari Digital News Asia pada Minggu, (1/4/2018), siapa pun berkesempatan mendapatkan emas dengan terlebih dahulu mengunduh aplikasi HelloGold dari Google Play Store, atau Apple Store, dan kemudian membuat akun pribadi di dalamnya.

Setelah terdaftar, pengguna dapat membawa botol plastik dan kaleng aluminium mereka ke RVR KLEAN untuk didaur ulang.

Setelah menyetorkan botol atau kaleng ke dalam mesin, pengguna dapat memilih untuk mengubah e-kredit KLEAN mereka menjadi emas, melalui integrasi antara dompet digital KLEAN dan aplikasi seluler HelloGold.

Pengguna juga dapat mendaftar akun di salah satu dari empat puluh mesin yang akan tersedia di Klang Valley pada bulan Juli, dan 500 mesin di seluruh lokasi utama di Malaysia, sebelum akhir tahun.

Pemimpin sekaligus pendiri HelloGodl, Robin Lee, mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara berkaitan erat dengan meningkatnya konsumsi plastik.

Belum adanya infrastruktur daur ulang yang memadai, membuat sampah plastik biasanya berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), sering juga ditemui di lautan, yang berisiko merusak lingkungan.

"Kemitraan HelloGold dengan KLEAN akan mendorong orang-orang membersihkan lingkungan, seraya mengakses produk keuangan baru seperti emas," ujar Robin Lee.

 

 

Simak video tentang seorang pria India yang berhasil menciptakan bahan bakar dari limbah plastik berikut: 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jumlah Limbah Plastik di Asia Tenggara Kian Mengkhawatirkan

Badai Seret Sampah ke Pantai Lebanon
Seorang pria memancing dengan tumpukan sampah di belakangnya yang menutupi pantai Zouq Mosbeh di utara Beirut, Lebanon, 22 Januari 2018. Hampir segala limbah termasuk plastik hingga pembalut wanita menumpuk di pantai itu. (AP/Hussein Malla)

Di Asia, isu sampah plastik kian mengkhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir, dan mendesak untuk dilakukan penanganan yang lebih serius.

Hal tersebut terlihat dari kondisi limbah plastik yang meningkat tajam di Asia Tenggara, menyusul keputusan China membatasi impor sumber daur ulang sampah.

Pada 2017, Malaysia menghasilkan limbah plastik sebanyak 450.000 ton, naik hampir dua kali lipat dari jumlah pada tahun sebelumnya, yakni sebanyak 288.000 ton.

Sementara itu, di periode yang sama, produksi limbah plastik di Vietnam naik 62 persen, Thailand 11,7 persen, dan Indonesia sebanyak 65 Persen.  

Setelah diluncurkan di Malaysia, kemitraan tersebut berencana memperluas misinya ke Singapura dan Afrika Selatan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya