Liputan6.com, Chicago - Kanabinoid sintentik -- juga kerap disebut Spice, K2, atau ganja palsu -- telah dikaitkan dengan 56 kasus pendarahan parah, termasuk dua orang meninggal, di Chicago, Amerika Serikat.
Semua korban pada kasus ini terpaksa menjalani rawat inap, karena menunjukkan keluarnya darah saat batuk dan kencing. Selain itu, para korban juga dilaporkan mengalami gusi berdarah, hidung berdarah, dan beberapa gejala aneh lainnya.
Dikutip dari CNN pada Selasa (3/4/2018), Departemen Kesehatan negara bagian Illinois mengatakan sebanyak sembilan dari keseluruhan kasus yang tercatat, terbukti positif terkontaminasi oleh brodifacoum, atau senyawa kimia untuk racun tikus.
Advertisement
Baca Juga
Saat ini, para pejabat negara bagian bekerja keras mengidentifikasi produk-produk kanabinoid sintentik, dan bagaimana bisa terkontaminasi oleh racun.
Masih banyak pertanyaan tentang penyakit tersebut, dan para pejabat tidak menyadari apa sebenarnya yang menyebabkan kontaminasi pada ganja palsu. Meski begitu, para peneliti dan ahli toksikologi terus mengevaluasi, dan berharap segera menemukan jawabannya.
"Ini adalah pertama kalinya kami melihat wabah sebesar ini di Illinois," kata Melaney Arnold, juru bicara Departemen Kesehatan Masyarakat Illinois, pada Senin, 2 Maret 2018.
Di beberapa negara bagian, kanabinoid sintetis umum dijual di toserba, pom bensin, dan bahkan di sistem daring.
Otoritas setempat mengimbau siapapun yang mengalami reaksi negatif terhadap konsumsi kanabinoid sintetis, segera menghubungi kontak darurat 911, atau menuju UGD di rumah sakit terdekat.
Saat ini, belum diketahui berapa banyak produk yang terkontaminasi racun tersebut. Departemen Kesehatan menyebut kontaminasi bisa saja terjadi di luar produk kanabinoid sintetis, seperti di obat-obat yang di jual bebas.
Tercatat lima kasus terjadi di Cook County, dua di Kankakee County, 14 orang di Peoria County, 12 kasus di Tazewell County dan satu di masing-masing kota DuPage, Kane, McLean dan Will. Dua kasus lainnya sedang diselidiki.
Adapun korban meninggal akibat kontaminasi ganja palsu dilaporkan menimpa satu orang di Chicago, dan satu lainnya di bagian tengah wilayah Illinois.
Simak video pilihan berikut:
Bukan yang Pertama Kali Terjadi di AS
Ini bukan pertama kalinya suatu wilayah di Amerika Serikat mengalami wabah kesehatan, yang terkait dengan kanabinoid sintetis.
Tahun lalu, sebanyak 102 orang di Lancaster County, Pennsylvania, overdosis ganja sintetis dalam tiga hari. Tak satu pun dari kasus-kasus itu berakibat fatal.
Pada tahun 2016, 33 orang di Brooklyn menderita sakit karena diduga overdosis produk serupa.
Menurut laporan mingguan Morbidity and Mortality, yang dipublikasikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS pada tahun 2016, jumlah keracunan akut dari kanabinoid sintetis meningkat tajam antara 2010 dan 2015
Kanabinoid sintetis adalah bahan kimia buatan manusia yang dapat ditabur di atas tanaman kering, diparut, dan diasap, atau dapat dikonsumsi sebagai cairan yang diuapkan melalui rokok elektronik atau alat lainnya.
Dinamakan kanabinoid, karena memiliki kandungan kimia yang serupa ditemukan pada ganja, namun dengan efek samping yang bisa lebih serius dari ganja.
Sebuah studi ilmiah tentang kanabinoid sintetis menemukan, bahwa kandungan kimia yang dimilikinya disebut 85 kali lebih kuat daripada tetrahidrocannabinol, atau THC, zat kimia yang terdapat pada ganja. Penelitian itu diterbitkan di New England Journal of Medicine pada tahun 2016.
Orang yang mengonsumsi kanabinoid sintetis berisiko memiliki denyut jantung yang cepat, muntah, agitasi, kebingungan, dan halusinasi.
Advertisement