Pemenang Nobel Kesusastraan VS Naipaul Tutup Usia

Penulis Inggris dan pemenang hadiah Nobel, Vidiadhar Surajprasad Naipaul, meninggal dunia pada usia 85 tahun, Sabtu, 11 Agustus 2018.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Agu 2018, 07:31 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2018, 07:31 WIB
Pemenang Nobel Kesusastraan V.S Naipaul (AP PHOTO)
Pemenang Nobel Kesusastraan V.S Naipaul (AP PHOTO)

Liputan6.com, London - Penulis Inggris dan pemenang hadiah Nobel, Vidiadhar Surajprasad Naipaul, meninggal dunia pada usia 85 tahun, demikian diumumkan keluarganya pada Sabtu, 11 Agustus 2018.

"Ia meninggal dunia dikelilingi oleh orang-orang yang ia cintai setelah menjalani hidup yang penuh kreativitas dan pekerjaan menakjubkan," kata istrinya, Lady Naipaul, dalam pernyataan, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Senin (13/8/2018).

Ia menggambarkan sang suami sebagai "seorang raksasa dalam semua yang dicapainya".

Penulis kawakan spesialis isu trauma di sejumlah negara pascaperubahan kolonial, Vidiadhar Surajprasad Naipaul, telah menelurkan lebih dari 30 buku dan memenangkan hadiah Nobel Kesusasteraan pada 2001.

Dilahirkan di Trinidad & Tobago sebagai putra seorang pegawai negeri India, ia belajar kesusasteraan Inggris di Oxford University sebelum akhirnya menetap di Inggris.

Namun, ia banyak menghabiskan waktunya melakukan perjalanan dan menjadi simbol modern dari orang yang tidak pernah menetap di suatu tempat (modern rootlessness).

Ketika menganugerahi Naipaul dengan hadiah Nobel, Swedish Academy (lembaga Panel Juri Penghargaan Nobel untuk Kesusasteraan) mengatakan bahwa VS Naipaul "adalah sastrawan pelanglang buana".

 

Simak video pilihan berikut:

Kerap Dikritik

Ilustrasi nobel (AP)
Ilustrasi nobel (AP)

Meski begitu, V.S Naipaul kerap dikritik pada berbagai kesempatan akibat mengutarakan hal kontroversial. Seperti, menyamakan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair sebagai "seorang bajak laut di puncak revolusi sosialis".

Pemenang Nobel itu juga pernah meremehkan novelis perempuan, menggambarkan negara-negara bekas koloni sebagai "masyarakat yang setengah dibangun", dan berpendapat bahwa "Islam memperbudak dan berupaya menghapus budaya lain".

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya