Donald Trump Didesak Ambil Sikap soal Kasus Jurnalis Hilang Arab Saudi

Presiden Donald Trump didesak bersikap terhadap kasus hilangnya jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Okt 2018, 09:01 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2018, 09:01 WIB
Ilustrasi Bendera Arab Saudi (iStockphoto via Google Images)
Ilustrasi Bendera Arab Saudi (iStockphoto via Google Images)

Liputan6.com, Jakarta Sekelompok senator Amerika Serikat melakukan aksi protes, mendesak Presiden Donald Trump bertindak terhadap kasus menghilangnya jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi.

Desakan itu disertai dengan usulan pengenaan sanksi terhadap pejabat dan entitas Negeri Petrodolar jika terbukti benar melakukan dugaan pembunuhan terhadap kontributor The Washington Post itu, demikian sebagaimana dikutip dari VOA Indonesia pada Kamis (11/10/2018).

Dalam surat kepada Presiden Trump, bertanggal 10 Oktober, para senator mengajukan Global Magnitsky Act 2016 sebagai dasar aksi protes. Kebijakan itu memungkinan AS melakukan penyelidikan terhadap kasus Jamal Khashoggi, yang dikhawatirkan mengancam kebebasan pers. 

Khashoggi tidak diketahui keberadaannya sejak masuk ke Konsulat Arab Saudi di Istanbul pekan lalu.

"Hilangnya wartawan Arab Saudi dan kolumnis harian The Washington Post, Jamal Khashoggi, menggambarkan bahwa ia bisa jadi adalah korban pelanggaran semena-mena terhadap hak asasi manusia yang diakui internasional," kata para senator dalam surat terkait.

"Harapan kami, Anda (Trump) segera menentukan sikap, dan mempertimbangkan tiap informasi yang relevan, termasuk dari para pejabat tinggi di pemerintahan Arab Saudi," tulis surat itu.

Presiden Donald Trump diminta memberi tanggapan terhadap desakan tersebut ke Senat, dalam waktu 120 hari, untuk kemudian dirumuskan sikap resmi terhadap Arab Saudi. 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

Rincian Bukti Terbaru

Jurnalis Arab Saudi yang merupakan kontributor harian The Washington Post, Jamal Khashoggi (59). Ia dilaporkan menghilang saat memasuki Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018 (AFP PHOTO)
Jurnalis Arab Saudi yang merupakan kontributor harian The Washington Post, Jamal Khashoggi (59). Ia dilaporkan menghilang saat memasuki Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018 (AFP PHOTO)

Sementara itu, media Turki yang dekat dengan pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan merilis gambar dan video yang digambarkan sebagai "tim pembunuh" beranggotakan 15 orang, yang diduga dikirim untuk "menindak" jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi (59).

Seperti dikutip dari The Associated Press, rilis visual itu juga menunjukkan detik-detik lain seputar kejadian.

Misalnya, rekaman ketika Khashoggi masuk ke Konsulat Saudi di Istanbul dan rekaman sebuah van hitam yang melakukan perjalanan dari Konsulat Saudi di Istanbul--tempat terakhir yang disambangi Khashoggi sebelum dilaporkan menghilang--ke rumah Konsul Jenderal Saudi untuk Istanbul yang berdekatan.

Ini menjadi kabar terbaru tentang keberadaan Khashoggi, yang dilaporkan menghilang oleh tunangannya, Hatice Cengiz sejak 2 Oktober 2018.

Khashoggi terakhir kali terlihat tengah memasuki Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober 2018 untuk mengurus dokumen terkait pernikahannya. Namun, Cengiz--yang menunggu Khashoggi di luar gedung--melaporkan bahwa pria itu tak pernah muncul kembali, sampai sekarang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya