Liputan6.com, Kuala Lumpur - Ketua Parti Keadilan Rakyat, Anwar Ibrahim, menyerukan kepada anak-anak Malaysia untuk menguasai bahasa Mandarin, karena menurutnya, itu adalah "bahasa ekonomi" regional yang penting.
Dia mengatakan pada Sabtu 20 Oktober, bahwa belajar bahasa non-Melayu tidak hanya harus menjadi praktik yang dapat diterima, tetapi juga untuk memperkuat posisi bahasa Melayu sebagai bahasa nasional Malaysia.
"Pada 1950-an dan 1960-an, perdebatan tentang bahasa Melayu dan Mandarin lebih tentang ras. Pada 2018, pertanyaannya adalah tentang bahasa Melayu sebagai bahasa nasional, dan bahasa Mandarin sebagai bahasa perdagangan yang sangat strategis," katanya, sebagaimana dikutip dari Asia One pada Senin (22/10/2018).
Advertisement
Baca Juga
"Selama posisi bahasa Melayu sebagai bahasa nasional diterima dengan terbuka, penguasaan bahasa lain harus didukung, dan saya mengusulkan agar para pemuda Malaysia menguasai bahasa Mandarin sebagai bahasa perdagangan yang penting di wilayah ini (Asia Pasifik)," lanjut Anwar.
Datuk Seri Anwar berbicara pada sidang umum tahunan ke-47 Gerakan Pemuda Muslim Malaysia (ABIM). Dia adalah mantan kepala ABIM.
Dalam pidatonya, ia juga mengatakan pembangunan bangsa perlu diiringi dengan penekanan pada aspek kemanusiaan untuk meningkatkan pemahaman Islam, tulis kantor berita Bernama.
"Pandangan ekonomi kita tidak harus hanya pemerintahan yang baik dan tidak ada korupsi, tetapi harus ada nilai-nilai kemanusiaan. Karena, kadang-kadang, perkembangan dalam hal angka-angka menunjukkan pertumbuhan yang tidak hanya menakjubkan, tetapi juga dimensi manusia terpinggirkan," katanya.
Simak video pilihan berikut:
Anwar Ibrahim Resmi Kembali Berpolitik
Pekan lalu, Anwar Ibrahim sah dilantik menjadi Anggota Parlemen Malaysia pada 15 Oktober 2018.
Pelantikan itu dilakukan tepat dua hari setelah dirinya berhasil memenangi pemilu sela (pemilu yang digelar untuk mengisi kekosongan kursi) untuk menjadi Anggota Parlemen nasional, mewakili wilayah konstituensi Port Dickson, Negeri Sambilan, pada 13 Oktober 2018.
Kemenangan Anwar Ibrahim menandakan kebangkitannya di dunia pemerintahan Negeri Jiran, serta untuk mengambil alih tampuk kepemimpinan Malaysia dari Perdana Menteri Mahathir Mohamad --yang juga telah 'merestui' kursinya bagi mantan wakil perdana menteri Malaysia periode 1993-1998 itu.
Seperti dikutip dari Channel News Asia, komisi pemilihan mengumumkan bahwa Anwar Ibrahim meraih total 31.016 suara. Di sisi lain, total konstituen berada di kisaran 43.489 suara --menunjukkan kemenangan mutlak Anwar.
Berbicara kepada media usai pelantikannya, Anwar mengatakan, "Saya senang (untuk kembali). Saya telah dirampas hak saya dari waktu ke waktu ... Setiap kali saya dikirim ke penjara saya diberhentikan, saya tidak punya jalan untuk naik banding ke pengadilan yang adil atau menjadi diputuskan dengan adil tapi sekarang aku merasa dibuktikan dalam arti," ujarnya mereferensi 'persekusi' yang ia alami beberapa tahun terakhir.
Advertisement