Liputan6.com, Maharashtra - Seekor harimau betina ditembak mati di India. Hewan itu diburu atas tuduhan membunuh 13 manusia, menjadikan para korban sebagai mangsa.
Seperti dikutup dari BBC News, Sabtu (3/11/2018), bukan perkara mudah menangkap harimau berusia enam tahun itu. Sudah dua tahun ia berhasil menghindar dari kejaran aparat yang menyisir hutan-hutan lebat di Maharashtra.
Sampai-sampai, bulan lalu, petugas penanganan satwa liar menyebarkan parfum dengan aroma khusus untuk memancing harimau betina itu.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa botol parfum Obsession for Men keluaran rumah mode Calvin Klein dipakai untuk menarik perhatian harimau betina tersebut.
Konon, minyak wangi tersebut mengandung feromon yang disebut civetone. Berdasarkan eksperimen di AS, wanginya bisa digunakan untuk menarik perhatian para jaguar.
Perburuan hewan buas itu juga melibatkan 100 perangkap, umpan berupa kuda atau kambing yang diikat di pohon. Pengawasan sepanjang waktu, dari atas pohon hingga patroli pasukan dikerahkan.
Â
Di sisi lain, sejumlah aktivis berkampanye untuk menyelamatkan harimau tersebut. Namun, Mahkamah Agung India mengatakan, pihaknya tak akan melakukan intervensi jika polisi hutan merasa terpaksa untuk menembaknya.
Sebuah tim yang membawa panah berisi obat penenang dan senjata api kemudian disiagakan di sebuah kendaraan, di sebuah jalan di mana harimau betina yang dijuluki T-1, dilaporkan kemunculannya oleh sejumlah warga desa, demikian diungkap Departemen Kehutanan India dalam pernyataannya.
Tim patroli tersebut kemudian pergi ke area dekat Desa Borati pada Jumat malam, setelah menerima laporan penduduk.
Ternyata, harimau yang dicari ada di sana. Anak panah mengandung obat penenang diarahkan kepadanya. Kena.
Harimau betina yang terhuyung-huyung itu kemudian menabrak kendaraan patroli. Ia kemudian dibunuh dengan satu tembakan yang dilepaskan dari jarak 8 hingga 10 meter.
Otopsi atau uji post-mortem akan dilakukan terhadap bangkai harimau betina itu.
Â
Saksikan video terkait harimau berikut ini:Â
Memangsa Manusia
Harimau betina yang dijuluki T-1 tersebut diyakini telah membunuh 10 manusia sejak 2016. Kemudian pada Agustus 2018 lalu, ia dilaporkan telah memangsa tiga orang lainnya.
Tes DNA terhadap air liur harimau yang ditemukan pada luka yang dialami tujuh dari 13 korban menunjukkan, lima dari mereka menjadi mangsa harimau betina.
Sejumlah jasad korban dalam kondisi termutilasi saat harimau itu menyeret mangsanya. T-1 diduga telah memangsa daging manusia. Hal itu ditunjukkan dari setidaknya satu korban yang ditemukan dalam kondisi kaki terkoyak.
T-1 mungkin telah menyerang manusia setelah menemukan para korban sedang menggembalakan ternak di hutan.
Pemerintah setempat telah melarang penduduk desa menggembalakan ternak dekat cagar alam. Namun, warga terpaksa, karena tak banyak pakan ternak yang ada di dekat lingkungan mereka.
Memiliki lebih dari 2.200 harimau, India menjadi rumah dari 60 persen hewan buas berjuluk 'kucing besar' itu.
Ada lebih dari 200 harimau di Maharashtra, tetapi hanya sepertiga dari mereka yang tinggal di 60 kawasan lindung di negara bagian tersebut.
Advertisement