Liputan6.com, Kairo - Presiden Mesir, Abdel-Fattah el-Sissi, membuka secara bersamaan katedral gereja Ortodoks Koptik dan masjid besar pada Minggu 6 Januari.
Dua bangunan yang melambangkan keharmonisan antar umat beragama itu dibuka di ibukota administratif Mesir yang belum diresmikan namanya, sebuah proyek infrastuktur besar yang terletak 45 kilometer di timur Kairo.
Keamanan sangat ketat ketika presiden meresmikan Katedral Natal dan Masjid Al-Fattah Al-Alim, demikian sebagaimana dikutip dari Dw.com pada Senin (7/1/2019).
Advertisement
Dalam sebuah pidato singkat, el-Sissi mengatakan pembukaan masjid dan katedral itu membawa pesan persatuan bagi segenap bangsa Mesir.Â
Baca Juga
"Kami adalah satu dan kami akan tetap menjadi satu," kata el-Sissi, merujuk pada komunitas muslim dan kristiani di Mesir. "Ini adalah momen penting dalam sejarah kita."
Ulama muslim terkemuka Mesir, Ahmed al-Tayeb, mengatakan kepada jemaat bahwa "jika hukum Islam mengharuskan umat Islam untuk melindungi masjid, itu sama-sama mengharuskan umat Islam untuk melindungi gereja," merujuk pada peningkatan jumlah serangan terhadap komunitas Kristen Koptik Mesir.
Televisi nasional Mesirmenyiarkan foto-foto kehadiran para pemimpin Timur Tengah, seperti Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Ketua Liga Arab Ahmed Aboul Gheit, serta pejabat tinggi lokal dan asing lainnya.
Di media sosial, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengetwit pujian untuk pembukaan simultan masjid dan gereja itu.
Pembukaan bersejarah itu dilakukan sehari setelah ledakan bom terjadi di dekat sebuah gereja Koptik di distrik Nasr City, Kairo.
El-Sissi mengadakan hening sejenak untuk mengenang seluruh korban tewas dalam ledakan yang mencabut nyawa dua petugas polisi dan seorang warga sipil.
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Ibu Kota Administratif Baru Mesir
Para jamaah Kristen Koptik merayakan misa tengah malam di Katedral Natal, yang digambarkan oleh Kairo sebagai gereja terbesar di Timur Tengah, beberapa jam setelah peresmian.
Hiasan khas Koptik menghiasi gereja yang bisa menampung lebih dari 8.000 jamaah, sedangkan Masjid Al-Fattah Al-Alim dapat menampung lebih dari dua kali lipatnya. Kedua bangunan itu berdiri sejajar dalam satu kompleks.
Selain kedua bangunan ibadah tersebut, ibu kota administratif baru Mesir nantinya juga akan menampung gedung-gedung pemerintahan dan bandara internasional, sebagai bagian dari upaya mengurangi kepadatan di Kairo.
Pemerintahan nasional Mesir diharapkan mulai pindah ke kota baru itu pada akhir 2019 nanti.
Kristen Koptik merupakan kelompok kristiani terbesar di Timur Tengah, yang menempati 10 persen dari total 100 juta penduduk Mesir.
Dalam beberapa tahun terakhir, komunitas Kristen Koptik Mesir kian menjadi sasaran aksi teror, termasuk yang dilakukan oleh ISIS di kawasan konflik Semenanjung Sinai.
Advertisement