Penggerebekan Teroris Besar-besaran Digelar di Mesir, 40 Militan Tewas

Aparat kepolisian Mesir melakukan penggerebekan besar-besaran di lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian para terduga teroris.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 29 Des 2018, 22:04 WIB
Diterbitkan 29 Des 2018, 22:04 WIB
Serangan Bom Hantam Bus Wisata di Dekat Piramida Mesir
Petugas membawa sebuah bus wisata setelah sebuah bom pinggir jalan di sebuah daerah dekat Piramida Giza di Kairo, Mesir (28/12). Bus itu membawa 16 orang, terdiri dari 14 wisatawan Vietnam, seorang pengemudi dan pemandu wisata. (AP Photo/Nariman El-Mofty)

Liputan6.com, Kairo - Aparat kepolisian Mesir melakukan penggerebekan besar-besaran di lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian para terduga teroris.

Dilaporkan 40 militan tewas dalam penggerebekan yang digelar di Giza dan Sinai Utara pada Sabtu pagi, 29 Desember 2018, demikian menurut Kementerian Dalam Negeri Mesir seperti dikutip dari BBC News.

Pihak berwenang mengatakan, para militan merencanakan serangkaian serangan teror di sejumlah lokasi wisata, gereja, dan personel militer.

Penggerebekan dilakukan menyusul serangan bom terhadap sebuah bus tur yang membawa rombongan turis di Giza pada Jumat 28 Desember 2018.

Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom yang menewaskan tiga turis asal Vietnam dan seorang pemandu wisata asal Mesir. Namun, sejumlah militan garis keras sebelumnya telah memasukkan wisatawan dalam daftar targetnya.

Polisi menembak mati 30 militan dalam dua penggerebekan Giza, sementara 10 terduga teroris lainnya tewas di El-Arish, ibukota provinsi Sinai Utara, demikian menurut kementerian dalam negeri.

"Sekelompok teroris berencana untuk melakukan serangkaian serangan agresif yang menargetkan institusi negara, terutama yang ekonomi, serta pariwisata ... dan tempat-tempat ibadah Kristen," kata pernyataan kementerian itu.

Polisi juga telah menyita bahan-bahan perakit bom, amunisi, dan sejumlah besar senjata selama penggerebekan.

Keamanan di Mesir telah diperketat, bertepatan dengan puncak musim kunjungan turis dan persiapan perayaan Natal Ortodoks penganut Kristen Koptik pada 7 Januari 2019.

Pariwisata Mesir Sempat Terpuruk

Serangan Bom Hantam Bus Wisata di Dekat Piramida Mesir
Sebuah bus wisata setelah serangan bom pinggir jalan di sebuah daerah dekat Piramida Giza di Kairo, Mesir (28/12). Hingga kini belum diketahui pelaku dibalik serangan bom tersebut. (AP Photo/Nariman El-Mofty)

Pariwisata adalah sektor andalan perekonomian Mesir.

Kunjungan memuncak pada 2010, ketika lebih dari 14 juta pengunjung berwisata di Mesir. Namun, jumlah tersebut turun tajam setelah kekacauan Musim Semi Arab atau Arab Spring pada tahun berikutnya.

Turis kian enggan datang setelah teroris membom sebuah jet penumpang Rusia pada 2015. Pesawat itu diledakkan ketika meninggalkan Sharm el Sheikh. Sebanyak 224 orang tewas dalam tragedi itu.

Tahun berikutnya hanya 5,3 juta wisatawan yang berkunjung, demikian menurut data Bank Dunia.

Namun, sektor pariwisata kian pulih belakangan. Ada 8,3 juta wisatawan yang mengunjungi Mesir pada tahun 2017, demikian dilaporkan Financial Times.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya