Liputan6.com, Siberia - Siberia didera fenomena alam aneh. Salju berwarna hitam tiba-tiba turun dari langit dan menutupi beberapa wilayah Kuzbass, yang merupakan rumah bagi 2,6 juta penduduk dan salah satu ladang batu bara terbesar di dunia.
Menurut Guardian dan Siberian Times, menghitamnya salju disebabkan oleh abu batu bara berwarna pekat dan beracun yang dilepaskan ke udara dari cerobong asap pabrik-pabrik di kawasan tersebut.
Salah seorang karyawan pabrik batu bara mengatakan kepada media setempat bahwa penghalang yang dibuat untuk mencegah residu-residu batu bara keluar dari pabrik telah rusak. Meski demikian, salju hitam beracun tampaknya merupakan fenomena biasa di daerah tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"Lebih sulit untuk menemukan salju putih daripada salju hitam selama musim dingin," kata Vladimir Slivyak, aktivis lingkungan dari organisasi nirbala Ecodefense, kepada Guardian, yang dikutip dari Live Science, Sabtu (16/2/2019).
"Debu-debu batu bara berterbangan di udara sepanjang waktu. Ketika salju turun, debu itu menjadi kian terlihat jelas. Anda tidak dapat melihatnya sepanjang tahun, tetapi debu itu masih akan terus berada di sana," imbuhnya.
Kuzbass (kependekan dari Kuznetsk Basin) adalah salah satu ladang batubara terbesar di dunia, yang membentang lebih dari 10.000 mil persegi (26.000 kilometer persegi) di jajaran Siberia, menurut Britannica.com.
Sebuah laporan yang dibuat pada tahun 2015 dari Ecodefense menemukan bahwa warga Kuzbass memiliki harapan hidup rata-rata 3 hingga 4 tahun lebih pendek daripada rata-rata penduduk Rusia, serta dua kali lipat risiko tertular tuberkulosis dan gangguan mental pada anak kecil.
Salju hitam seperti ini adalah kejadian natural yang umum terjadi pada musim dingin di area tersebut. Namun sayangnya, menurut Live Science, upaya mitigasi yang dilakukan oleh otoritas lokal tidak maksimal.
Misalnya, pada Desember 2018, pemerintah daerah dituduh berusaha menyembunyikan objek berwarna hitam beracun dan mengecatnya dengan pigmen putih, Moscow Times melaporkan.
Â
Saksikan video pilihaan berikut ini:
Sudah Biasa?
Siberia, yang akan menjadi salah satu negara terbesar di dunia jika ukurannya adalah negara berdaulat, tidak asing dengan bencana lingkungan yang aneh.
Pada Juli 2018, sebuah kota yang banyak didirikan pabrik, basah kuyup oleh "hujan darah" ketika limbah industri yang disimpan dengan tidak benar terperangkap dalam badai.
Belakangan pada bulan itu, sebuah awan misterius menghalangi cahaya matahari dan menghitamkan pandangan mata selama 3 jam di Yakutia.
Menurut Guardian, beberapa pegiat lingkungan Inggris telah mengusulkan untuk memboikot seluruh pabrik batu bara di Kuzbass, hingga kawasan itu memberlakukan perlindungan alam yang lebih kuat.
Namun, fakta sederhananya adalah tidak ada cara yang bagus untuk membuat penggunaan batu bara ramah lingkungan.
Sekalipun salju hitam tidak turun di bagian dunia lain, namun karbon dioksida yang dilepaskan oleh pembangkit batu bara tetap menjadi penyebab utama perubahan iklim.
Advertisement