Episode Terakhir Game of Thrones Telat Tayang di China, Fans Marah

Penggemar Game of Thrones di China marah besar atas terlambatnya penayangan episode terakhir gara-gara video ini.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 21 Mei 2019, 10:21 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2019, 10:21 WIB
Game of Thrones (AP)
Game of Thrones (AP)

Liputan6.com, Beijing - Aksi situs streaming milik Tencent membuat marah penggemar serial Game of Thrones di China, baru-baru ini.

Pasalnya, jelang penayangan episode terakhir serial hit dunia itu, Tencent mengumumkan gangguan teknis yang membuat jadwal tayangnya tertunda, demikian sebagaiman dikutip dari The Straits Times pada Selasa (21/5/2019).

Tencent Video, yang memiliki hak siar online Game of Thrones di China, pada awalnya menjadwalkan penayangan episode tersebut pada Senin 20 Mei, pukul 09.00 pagi waktu Beijing.

Tetapi satu jam sebelum siaran, salah satu akun resmi Tencent Video di Weibo --media sosial terbesar di China-- mengumumkan bahwa penayangannya akan ditunda.

"Para pengguna yang terhormat, kami menyesal memberi tahu Anda bahwa episode keenam dari musim kedelapan Game Of Thrones tidak akan online pada waktu yang ditentukan karena masalah transfer media," bunyi pemberitahuan itu.

Fan Murka, Salahkan Perang Dagang AS - China

Ilustrasi penggunaan internet
Kepraktisan internet membuat penggunanya jadi lebih mudah untuk mengakses segala informasi (Pixabay)

Beberapa pemirsa menyatakan kemarahannya secara online kepada Tencent Video. Bahkan, banyak dari mereka menuntut pengembalian uang atas biaya berlangganan.

"Semua anggota membayar dan menempatkan kepercayaan pada Anda, dan beginilah cara Anda membayar mereka, memalukan!" seorang pemirsa menulis di Weibo setelah siaran ditunda.

Pelanggan Tencent Videos di China membayar biaya berlangganan sebesar 15 yuan (setara Rp 32.000) per bulan atau 198 yuan (setara Rp 414.000) setahun untuk akses ke beberapa pertunjukan eksklusif, termasuk Game Of Thrones.

Beberapa pemirsa lainnya skeptis terhadapa alasan penundaan terkait, dengan sebagian mengatakan ketegangan politik antara AS dan China juga patut disalahkan.

"Apakah ini hasil dari perang dagang antara AS dan China?" tulis pengguna Weibo lain di komentar peringkat teratas.

Tencent Holdings tidak memberikan komentar apapun terkait kemarahan penggemar serial Game of Thrones itu.

Populer Meski Banyak Sensor

Kit Harington
Kit Harington telah cukup lama memerankan Jon Snow di Game of Thrones, membuat karaktet itu menempel (AP Photo)

Pada akhir 2014, Tencent menandatangani kesepakatan dengan HBO untuk menyiarkan beberapa konten televisi secara eksklusif di China.

Namun raksasa internet China itu telah menyensor banyak episode Game Of Thrones, menghilangkan adegan yang menampilkan seks dan kebencian berlebihan, sejalan dengan dorongan Beijing untuk meminimalisir konten vulgar atau tidak sejalan dengan nilai sosialisnya.

Terlepas dari sensor ketat itu, serial ini telah menjelma menjadi bagian dalam budaya populer China, seperti halnya di tempat lain di dunia.

Episode pertama dari musim kedelapan Game of Thrones meraup lebih dari 20 juta penonton online saat tayang perdana di China, mengutip data dari Maoyan, situs web tiket online yang didukung Tencent.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya