Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Federal Australia dituduh sengaja merahasiakan kedatangan sebuah kapal pencari suaka asal Sri Lanka di Christmas Island. Kapal yang membawa 20 orang itu sekarang sudah dipulangkan.
Wakil Perdana Menteri Michael McCormack mengukuhkan bahwa 20 orang meninggalkan Sri Lanka awal Mei 2019, bermaksud masuk ke Australia secara ilegal. Semuanya sudah dipulangkan kembali ke negeri tersebut.
Harian The Australian melaporkan bahwa pencari suaka itu sempat dibawa ke Christmas Island, dan ditahan selama beberapa hari untuk pemeriksaan kesehatan dan keamanan.
Advertisement
Baca Juga
Mereka dilaporklan telah diterbangkan kembali ke ibukota Sr Lanka Colombo pekan lalu setelah permintaan suaka mereka ditolak Australia, demikian seperti dikutip dari ABC Indonesia, Minggu (2/6/2019).
Presiden Dewan Kota Praja Christmas Island Gordon Thomson mengatakan dia sama sekali tidak mengetahui informasi tersebut. Dia menuding tindakan pemerintah federal tidak benar.
Thomson mengatakan dirinya selalu terlibat dalam pertemuan dengan pejabat instansi lain. Dalam pertemuan dengan petugas Pasukan Perbatasan Australia (ABF) minggu lalu tidak disebut-sebut mengenai tibanya pencari suaka.
Dia juga menyampaikan kekhawatiran bahwa insiden seperti ini tidak diketahui oleh pejabat kota praja Christmas Island.
"Menurut saya ini pendekatan yang aneh dalam hubungan antarinstansi," kata Thomson.
"Ini konsisten dengan kebijakan rahasia yang dijalankan pemerintah federal berkenaan dengan Operasi Kedaulatan Perbatasan."
"Bila pemerintah Australia melakukan operasi rahasia di pulau ini, itu adalah hal yang luar biasa, dan mereka sudah berusaha keras untuk menutupi hal tersebut agar tidak bocor.
Penerbangan pesawat dari Christmas Island tidak setiap hari ada, dan Thomson mengatakan dia tidak melihat adanya pesawat yang tidak terjadwal yang meninggalkan pulau tersebut selama baru-baru ini.
Mendagri Australia: Pencari Suaka Mengkhawatirkan
Ketika diwawancarai radio berita di Sydney 2GB, Menteri Dalam Negeri Australia Peter Dutton menggambarkan kedatangan kapal pencari suaka berisi 20 orang tersebut sebagai hal 'yang mengkhawatirkan".
"Tanpa ingin menjelaskan rinciannya, bukan soal kapal saja yang kami khawatirkan." katanya.
"Jelas sekali bahwa sebagian orang berpikiran bahwa akan terjadi perubahan pemerintahan dan para penyeludup manusia sudah berusaha menjual hal tersebut."
"Kami sudah mengembalikan pencari suaka yang datang dengan 10 kapal, sekitar 200 orang, itu baru dari Sri Lanka saja."
Peter Dutton juga membantah bahwa para pencari suaka tersebut sempat 'ditahan' di Christmas Island.
"Kapal tersebut tidak sampai ke Christmas Island. Ada pendapat yang mengatakan bahwa mereka ditahan di Christmas Island di pusat penahanan imigrasi. Ini tidaklah benar." katanya.
Advertisement
Fenomena Percobaan Bunuh Diri Pencari Suaka Australia
Beberapa pencari suaka yang dihalau ke luar negeri oleh Australia telah mencoba bunuh diri dalam beberapa hari terakhir. Hal itu terjadi di tengah meningkatnya keputusasaan di tempat mereka berada dan atas kondisi yang mereka alami.
Fenomena itu terjadi setelah Australia melaksanakan pemilu nasional. Petahana, koalisi antar partai Liberal-National pimpinan Perdana Menteri Scott Morrison, keluar sebagai pemenang usai unggul tipis dari oposisi, Labor Party --baca selengkapnya...