10.000 Unta di Australia Terancam Ditembak Mati

Akibat kehausan karena kekeringan di Australia, 10.000 unta diperkirakan terancam ditembak dan dibunuh.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jan 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2020, 18:00 WIB
Ilustrasi unta.
Ilustrasi unta. (iStockphoto)

Liputan6.com, Australia - Sekitar 10.000 unta di wilayah Australia yang dilanda kekeringan terancam ditembak dan dibunuh. Hal itu dikarenakan penduduk setempat mengeluh bahwa spesies hewan berkuku belah yang kehausan itu mencari air mati-matian dan membahayakan penduduk.

Dilansir dari CNN, Rabu (7/1/2020), pemusnahan sekitar 10.000 hewan itu akan dilakukan dengan penembak profesional.

Pejabat Aborigin di barat laut terpencil Australia Selatan menyetujui pemusnahan tersebut. Kabarnya proses tersebut akan berlangsung selama lima hari, dimulai pada hari Rabu.

Kelompok unta dan hewan lainnya di sekitar penduduk yang jumlahnya sangat banyak, dianggap mengancam masyarakat Aborigin yang terpencil saat mereka sedang mencari air. Demikian disampaikan melalui memo yang diunggah di Facebook oleh pemerintah daerah Anangu Pitjantjatjara Yankunytjatjara (APY).

"Dengan kondisi kekeringan yang saat ini sedang berlangsung, diperlukan pengendalian kumpulan unta besar yang telah mengancam penduduk setempat dan infrastruktur daerah APY."

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Menderita Akibat Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan di Australia.
Kebakaran hutan di Australia. (Liputan6/BBC)

Marita Baker, anggota dewan APY, mengatakan kepada surat kabar Australia bahwa penduduknya telah dikerumuni oleh hewan-hewan itu saat mereka berburu air untuk minum.

Disampaikannya melalui surat kabar, "Kami telah terjebak dalam kondisi yang panas dan tidak nyaman, tidak enak badan karena unta masuk dan merobohkan pagar untuk masuk ke rumah dan mencoba untuk mendapatkan air melalui AC."

Seperti sebagian besar negara, Australia Selatan telah berada di bawah suhu terik yang sangat tinggi selama berminggu-minggu.

Meskipun tidak separah New South Wales (NSW), negara bagian ini menderita akibat kebakaran hutan yang melanda di NSW, menyelimuti kota-kota dengan asap dan memusnahkan populasi satwa liar asli.

Wilayah APY berada di daerah yang sangat terpencil di Australia Selatan dan berpenduduk jarang, hanya sekitar 2.300 orang yang tinggal di wilayah tersebut. 


Tingkat Kehilangan Hewan Tinggi

Foto ilustrasi kekeringan di Australia. Foto diambil pada 11 Februari 2015 di Walgett, 650 kilometres Sydney, sebuah kota pertanian terbesar di kawasan itu tengah menderita kekeringan parah akibat musim panas yang terik.
Foto ilustrasi kekeringan di Australia. Foto diambil pada 11 Februari 2015 di Walgett, 650 kilometres Sydney, sebuah kota pertanian terbesar di kawasan itu tengah menderita kekeringan parah akibat musim panas yang terik. (PETER PARKS / AFP)

Di Australia diyakini ada lebih dari 1 juta unta dan populasinya berkembang pesat. Unta juga bukanlah satu-satunya spesies yang menderita akibat gelombang panas dana kebakaran hutan. 

Diperkirakan ratusan juta hewan telah terbunuh oleh kobaran api yang mematikan. Berbagai hewan lainnya ditemukan mati-matian mendekati manusia untuk meminta minum, seperti video koala yang minum air dari botol pesepeda di Adelaide pada beberapa waktu lalu. 

Kejadian menyedihkan lainnya, sempat viral unggahan video warganet di Twitter yang memperlihatkan sisa hewan-hewan hangus di sisi jalan New South Wales. 

Hewan-hewan berada di ambang bahaya karena Australia memiliki tingkat kehilangan spesies tertinggi di wilayah mana pun di dunia, dan para peneliti khawatir tingkat kehilangan itu dapat meningkat seiring kebakaran terus berlanjut.

Kebakaran bukanlah hal baru di Australia. Dengan perubahan iklim, kebakaran menjadi lebih intens dalam beberapa tahun terakhir.

 

Reporter: Jihan Fairuzzia

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya