Slovenia Jadi Negara Eropa Pertama Umumkan Berakhirnya Pandemi Corona COVID-19

Pemerintah Slovenia mengumumkan telah mengakhiri pandemi Virus Corona COVID-19.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 15 Mei 2020, 17:03 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2020, 17:00 WIB
Patung Kayu Melania Trump
Patung kayu yang menampilkan sosok Melania Trump di pinggiran Sevnica, Slovenia, 5 Juli 2019. Ukiran kayu raksasa tersebut didesain oleh seniman Amerika Serikat, Brade Downey yang kemudian dikerjakan oleh seniman Slovenia, Ales Zupevc menggunakan gergaji mesin. (Jure Makovec/AFP)

Liputan6.com, Belgrade - Pemerintah Slovenia mengumumkan telah mengakhiri pandemi Virus Corona COVID-19. Slovenia pun menjadi negara Eropa pertama yang melakukan hal tersebut.

"Slovenia berhasil menjinakkan epidemi selama dua bulan terakhir... Hari ini Slovenia memiliki gambaran epidemiologi terbaik di Eropa," kata Perdana Menteri Janez Jansa kepada parlemen selama sidang virtual pada Kamis 14 Mei sore waktu setempat.

Keputusan tersebut muncul setelah beberapa pejabat negara Balkan itu mengonfirmasi kurang dari tujuh kasus baru setiap hari selama dua pekan belakangan.

Institut Nasional Kesehatan Masyarakat memperkirakan, semua indikator menunjukkan penyebaran virus mereda, dengan total 35 kasus tercatat dalam 14 hari terakhir. "Mereka yang tiba di Slovenia dari negara Uni Eropa lainnya tidak lagi diwajibkan menjalani karantina," kata Jansa.

Namun karena masih terdapat risiko penyebaran infeksi, sejumlah pembatasan masih diterapkan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kasus Pertama pada Maret

Banner Rapid Test, Tes Massal Virus Corona Covid-19
Banner Rapid Test, Tes Massal Virus Corona Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

Slovenia melaporkan kasus perdana COVID-19 pada 4 Maret dan hampir 1.500 kasus hingga 13 Mei. Sebanyak 103 orang meninggal akibat virus corona di Slovenia, negara berpenduduk dua juta orang, seperti dilansir Antara, Jumat (15/5/2020).

Pemerintah mengatakan, warga asing yang mengalami gejala infeksi tidak akan diizinkan masuk ke negara tersebut.

Pemerintah juga menetapkan karantina selama 14 hari masih akan berlaku bagi mereka yang datang dari negara bukan Uni Eropa, dengan sejumlah pengecualian, termasuk diplomat dan para pengangkut kargo.

Setelah muncul di Kota Wuhan, China tengah pada Desember lalu, virus corona telah menjangkit ke sedikitnya 187 negara dan wilayah. Eropa dan Amerika Serikat menjadi wilayah di dunia yang paling parah terdampak.

Pandemi COVID-19 telah menelan lebih dari 285.900 korban jiwa di seluruh dunia, dengan 4,17 juta lebih kasus terkonfirmasi dan 1,45 juta pasien sembuh, menurut data yang dihimpun oleh Johns Hopkins University AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya