Masyarakat Disiplin Jadi Kunci Sukses New Normal di Luar Negeri

Menengok negara tetangga yang dinilai bisa menerapkan new normal.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Mei 2020, 09:04 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2020, 09:04 WIB
Rutinitas Baru Pelajar SMA di Korea Pasca Pandemi Covid-19
Seorang siswa senior disambut oleh seorang guru, kedua dari kanan, pada saat kedatangannya di Sekolah Tinggi Kyungbock di Seoul, Korea Selatan, Rabu, (20/5/2020). (AP Photo/Ahn Young-joon)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia mengikuti daftar negara yang masuk periode new normal. Berbagai negara yang kurva penularan Virus Corona (COVID-19) sudah menurun juga telah melakukannya. 

Periode new normal ini tentunya dapat membawa risiko jika masyarakat tidak patuh. Namun, ada Korea Selatan dan Vietnam menjadi negara yang dinilai bisa menjadi contoh new normal. 

Salah satu faktor keberhasilan di new normal adalah masyarakat yang disiplin.

"Contohnya kayak, Korea (Selatan), Vietnam. Negara-negara yang biasanya penduduknya lebih disiplin, tentu bisa dari kesadaran atau penerapan hukumnya juga lebih tegas, itu kita bisa ambil contoh," Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Institute, Amin Soebandrio, kepada Liputan6.com, Kamis (28/5/2020).

Korea Selatan sejak April lalu sudah menunjukan penurunan kasus Virus Corona yang signifikan. Pemerintah juga gesit melaksanakan contact tracing jika ada kasus penularan, seperti yang terjadi di klaster klub Itaewon.

Kecepatan dalam contact tracing menurut Amin merupakan faktor penting di saat periode new normal. Bila tidak, Amin khawatir potensi terjadinya gelombang dua menjadi lebih besar. 

Ia juga berharap agar pemerintah konsisten dan tegas mengingatkan masyarakat dalam menerapkan new normal ini. Peringatan tidak serta merta dilakukan dengan keras, melainkan bersifat edukatif. 

"Tegas tapi tidak harus menetapkan hukum dengan keras. Artinya, ketegasan diberikan atau dilaksanakan tujuannya adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Jadi kalau ada yang masih melanggar tentu ditegur," ujarnya.

"Tidak selalu harus dihukum, tetapi mengingatkan itu harus selalu, tidak boleh berhenti," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Update Corona 28 Mei: Pasien Positif Capai 24.538 orang

Achmad Yurianto
Juru Bicara Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto saat konferensi pers Corona di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (21/5/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Jumlah kasus pasien yang sembuh dari corona covid-19 terus bertambah. Hingga hari ini, jumlah itu mencapai 6.240 orang.

"Ada penambahan pasien sembuh sebanyak 183 orang. Dengan demikian, akumulatif pasien yang sembuh saat ini berjumlah 6.240 orang," ujar Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto melalui konferensi pers daring di Graha BNPB Jakarta. 

Selain itu, Yuri menambahkan, ada penambahan pasien positif terkonfirmasi positif Corona Covid-19 sebanyak 687 orang. Sampai saat ini, total akumulatifnya menjadi 24.538 orang.

Kemudian, jumlah pasien yang meninggal juga bertambah 23 orang. Sehingga, akumulatif pasien meninggal akibat Corona Covid-19 sampai saat ini berjumlah 1.496 orang.

Data update pasien corona Covid-19 ini tercatat sejak Rabu, 27 Mei 2020 pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya