Liputan6.com, Jakarta - KTT APEC tahunan para pemimpin Asia-Pasifik akan diselenggarakan secara virtual pada tahun depan untuk menghindari risiko perjalanan yang terkait dengan pandemi Virus Corona COVID-19.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (30/6/2020), dilaporkan bahwa Selandia Baru menjadi tuan rumah KTT APEC 2021.
Menteri Luar Negeri Winston Peters mengatakan, mengadakan KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik secara virtual di Auckland adalah respons "pragmatis" terhadap pandemi ini.
Advertisement
Baca Juga
"Corona COVID-19 telah berdampak serius pada diplomasi internasional," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Mengingat lingkungan global saat ini, perencanaan untuk memiliki jumlah besar pengunjung dalam tingkat tinggi di Selandia Baru dari akhir 2020 dan seterusnya adalah langkah berisiko."
Lebih dari 20.000 orang diperkirakan akan mengunjungi Selandia Baru dalam KTT yang akan dihadiri oleh 21 negara pada November 2021
"Jika kita menjadi tuan rumah APEC secara langsung, kita akan melihat ribuan orang memasuki Selandia Baru dari akhir 2020 dan seterusnya, beberapa dari hotspot COVID-19," kata Peters.
"Kami benar-benar tidak dapat menjamin orang-orang ini akan dapat memasuki Selandia Baru tanpa dikarantina."
Simak video pilihan berikut:
KTT ASEAN Secara Virtual
Tak hanya KTT APEC, pertemuan berskala internasional yang juga dilaksanakan secara virtual adalah KTT ASEAN 2020. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Jose Antonio Morato Tavares.
Dalam agenda press breafing bersama awak media, Jose Antonio Morato Tavares menyampaikan bahwa KTT ASEAN ke-36 berlangsung pada tanggal 26 Juni 2020.
"Pastinya virtual. Pada 26 Juni 2020," ujar Jose pada Rabu (17/6/2020).
Soal agenda, Jose Antonio Morato Tavares menyebut dikembalikan kepada masing-masing negara akan membicarakan dan menyampaikan soal apa.
"Tema isu besar KTT adalah ASEAN Kohesif Responsif. Pembahasan agendanya, midterm review isu-isu kawasan, global dan external relations."
"Pembahasannya umum sekali, terserah leaders mau angkat isu apa. Isu kawasan tentu saja tidak terlepas dari Corona COVID-19 dan post pandemi recovery."
"Presiden Indonesia juga angkat isu itu," ujarnya.
Advertisement