Mundur Saat Pandemi Corona, Shinzo Abe Janji Beri Vaksin COVID-19 ke Rakyat Jepang

PM Shinzo Abe menyampaikan janji tentang vaksin COVID-19 sebelum mundur.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 28 Agu 2020, 16:52 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2020, 15:51 WIB
Jam Sibuk Jepang
Para penumpang dengan menggunakan masker memenuhi sebuah lorong stasiun selama jam sibuk di Tokyo, Selasa (26/5/2020). Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mencabut keadaan darurat pandemi virus corona di Tokyo dan empat wilayah lainnya pada Senin (25/5). (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Tokyo - Shinzo Abe mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri Jepang. Keputusan itu diambil atas pertimbangan kesehatan. 

Shinzo Abe berkata tidak mampu bertugas dengan maksimal karena penyakit yang ia derita.  

"Saya tak akan bisa membuat penilaian-penilaian yang layak akibat penyakit ini," kata Shinzo Abe dalam konferensi pers seperti dikutip Kyodo, Jumat (28/8/2020).

Jepang ditinggalkan perdana menterinya di kala pandemi Virus Corona (COVID-19). Meski demikian, Shinzo Abe berjanji akan memberi vaksinasi kepada rakyat Jepang pada awal 2021. 

Pemerintah Jepang juga akan menambah kapasitas tes COVID-19 untuk petugas kesehatan, serta staf di nursing home. 

Kasus di Jepang saat ini mencapai 65 ribu berdasarkan data Johns Hopkins University.  

Pemerintah Jepang akan meninjau kembali panduan COVID-19 di negara mereka. Prioritas tes akan diberikan untuk kasus yang lebih parah, sementara pasien gejala ringan atau tanpa gejala diminta isolasi mandiri atau di tempat fasilitas khusus.  

Jepang juga sudah meringankan aturan travel bagi para mahasiswa asing. Relaksasi aturan ini pertama diberikan kepada pelajar yang mendapat sponsor pemerintah Jepang, kemudian akan diperluas bagi pelajar dengan biaya mandiri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Shinzo Abe Mundur

Bom Atom Hiroshima
PM Jepang Shinzo Abe usai memimpin peringatan serangan bom atom di Hiroshima Peace Memorial Park, pusat kota Hiroshima, Selasa (5/8/2019). Pemerintah Jepang menggelar peringatan jatuhnya bom atom di Kota Hiroshoma 74 tahun lalu yang menandai berakhirnya Perang Dunia (PD) II. (Kyodo News via AP)

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengundurkan diri dari jabatannya. Ia merupakan PM dengan masa jabatan terlama di Jepang. 

Berita pengunduran diri ini muncul setelah Abe beberapa kali terpantau kerap berkunjung ke rumah sakit. Alasannya mundur juga karena faktor kesehatan. 

Shinzo Abe pernah menjadi perdana menteri pada 2007, kemudian juga mundur karena alasan kesehatan. Ia lantas kembali menjabat pada 2012 hingga 2020. 

Awal bulan ini, muncul kabar di Jepang bahwa Shinzo Abe muntah darah. Namun, pihak kantor PM berkata kondisi Abe baik-baik saja.

Semasa berkuasa, Shinzo Abe terkenal dengan kebijakan ekonomi bernama Abenomics. Kebijakan itu bertujuan memperkuat pertumbuhan ekonomi serta reformasi struktural. 

Tahun lalu, Shinzo Abe sempat bertemu Presiden Joko Widodo.

Shinzo Abe memecahkan rekor sebagai perdana menteri dengan masa jabatan terlama di Jepang. Totalnya mencapai 2.798 hari. Rekor sebelumnya dipegang oleh PM Eisaku Sato yang berkuasa pada 1964-1972. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya