Minta Sumbangan ke Pengikut, Akun Twitter PM Modi Ternyata Diretas

Akun Twitter PM Narendra Modi diretas dan kemudian menuliskan permintaan sumbangan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 03 Sep 2020, 13:32 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2020, 13:32 WIB
Jokowi dan PM Modi Main Layang-Layang di Monas
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan maskot Asian Games 2018 kepada PM India Narendra Modi di Lapangan Monas, Jakarta, Rabu (30/5). Awalnya, Jokowi bersama PM Modi melakukan pertemuan bilateral di Istana Merdeka. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, New Delhi - Pihak Twitter telah mengonfirmasi bahwa akun untuk situs web pribadi Perdana Menteri India Narendra Modi telah diretas.

Mengutip laporan BBC, Kamis (3/9/2020), serangkaian tweet yang dikirim dari akun tersebut meminta pengikut untuk menyumbangkan cryptocurrency ke dana bantuan.

Twitter mengatakan telah mengetahui aktivitas tersebut dan telah mengambil langkah-langkah untuk mengamankan akun yang disusupi.

"Kami secara aktif menyelidiki situasinya. Saat ini, kami tidak mengetahui ada akun tambahan yang terkena dampak," kata juru bicara Twitter.

Tweet tersebut, yang sekarang telah dihapus, meminta pengikut untuk menyumbangkan cryptocurrency ke Dana Bantuan Nasional PM.

Akun tersebut, dengan lebih dari 2,5 juta pengikut, adalah akun Twitter resmi untuk situs pribadi Modi. Sedangkan akun Twitter pribadinya, yang tidak terpengaruh oleh kejadian ini, memiliki lebih dari 61 juta pengikut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Tokoh Ternama Jadi Sasaran

Aplikasi Twitter
Aplikasi Twitter. Ilustrasi: Dailydot.com

Kejadian ini adalah pelanggaran keamanan profil tinggi terbaru setelah serangan serupa pada Juli terhadap calon presiden AS Joe Biden dan pendiri Tesla, Elon Musk.

Kurang dari dua bulan lalu Twitter mengatakan 130 akun menjadi sasaran serangan cyber besar-besaran terhadap akun selebritas. Tetapi hanya "sebagian kecil" dari 130 akun tersebut yang telah dikendalikan penyerang.

Pelanggaran keamanan membuat akun termasuk milik Barack Obama, Elon Musk, Kanye West dan Bill Gates men-tweet penipuan Bitcoin ke jutaan pengikutnya. Atas hal ini, FBI pun dipanggil untuk menyelidiki.

Penipuan yang jelas menyebar ke akun selebriti ternama seperti Kim Kardashian West dan perusahaan Apple dan Uber. Penyerang dapat melewati keamanan akun karena mereka telah memperoleh akses ke alat administrasi internal Twitter.

"Sejak serangan itu, kami secara signifikan membatasi akses ke alat dan sistem internal kami untuk memastikan keamanan akun yang sedang berlangsung sementara kami menyelesaikan penyelidikan kami," ungkap pihak Twitter.

Meskipun jelas bagi banyak orang bahwa itu adalah penipuan, para peretas dapat menerima ratusan transfer yang bernilai lebih dari $ 100.000.

Cryptocurrency sangat sulit dilacak dan akun yang digunakan penjahat dunia maya dengan cepat dikosongkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya