Liputan6.com, Washington D.C - Pakar kesehatan terkemuka Amerika Serikat Anthony Fauci menegaskan, sebuah iklan yang ditayangkan tim kampanye pemilihan kembali Donald Trump telah diedit untuk membuatnya tampak mendukung penanganan presiden terhadap pandemi Virus Corona COVID-19.
"Dalam hampir lima dekade pelayanan publik saya, saya tidak pernah secara terbuka mendukung kandidat politik mana pun," kata Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID), dalam sebuah pernyataan kepada AFP, seperti dilansir laman Channel News Asia, Senin (12/10/2020).
Advertisement
Iklan kampanye berdurasi 30 detik tersebut mengutip pengalaman pribadi Trump dengan virus - "Presiden Trump sedang dalam masa pemulihan dari virus corona, dan begitu pula Amerika," katanya - sebelum menyertakan klip singkat di mana Fauci tampaknya memuji tanggapan presiden terhadap pandemi.
"Saya tidak bisa membayangkan ada orang yang bisa berbuat lebih banyak," ujar Fauci dalam video tersebut, menciptakan kesan yang jelas bahwa dia mengacu pada Trump.
Sebaliknya, klip lengkap dari komentar Fauci, yang dibuat selama wawancara pada bulan Maret dengan Fox News, menunjukkan bahwa sang dokter berkata: "Saya telah mencurahkan hampir seluruh waktu untuk ini. Saya berada di Gedung Putih hampir setiap hari dengan satuan tugas. Itu setiap hari."
"Jadi, saya tidak dapat membayangkan bahwa dalam keadaan apa pun ada orang yang bisa berbuat lebih banyak," imbuhnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Didistribusikan Tanpa Izin
Dalam pernyataannya pada hari Minggu, Fauci mengatakan: "Komentar yang diatribusikan kepada saya tanpa izin saya di iklan kampanye GOP diambil di luar konteks dari pernyataan luas yang saya buat berbulan-bulan lalu tentang upaya pejabat kesehatan masyarakat federal."
Menanggapi hal tersebut, Trump memberi pembelaan terkait klip tersebut dan penanganannya terhadap pandemi, dan membantah kritik dokter.
"Itu memang kata-kata Dr Fauci sendiri. Kami telah melakukan pekerjaan yang 'fenomenal', menurut gubernur tertentu," tulis presiden dalam tweetnya.
Sebagai anggota terdepan dari gugus tugas Gedung Putih untuk virus corona, dokter berusia 79 tahun itu sering kali harus bertindak tegas dalam upaya mengklarifikasi, atau mengoreksi, pernyataan presiden yang sering tidak hati-hati tentang penyakit atau perawatan dan vaksin yang sedang dikembangkan untuk melawan COVID-19.
Fauci terkadang membangkitkan kemarahan Trump, seperti ketika presiden pada bulan April me-retweet pesan yang berisi tagar #FireFauci, sebelum secara terbuka bersikeras bahwa dokter tersebut melakukan pekerjaan dengan baik.
Advertisement