Liputan6.com, Jakarta - Pemilik bioskop India berharap para pecinta film masih memiliki minat untuk kembali pada Kamis, 15 Oktober ketika bioskop mulai dibuka kembali setelah penutupan Corona COVID-19 hampir tujuh bulan.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (15/10/2020) pandemi telah menghantam industri bioskop di seluruh dunia, termasuk di India.
Advertisement
Baca Juga
INOX Leisure, operator multipleks terbesar kedua di India, mengatakan jaringan tersebut hanya akan memutar film-film lama ketika dibuka kembali.
"Saat ini, apa yang kami kerjakan adalah mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat dengan memberi tahu mereka bahwa bioskop aman dan terjamin," kata Lalit Ojha, direktur regional perusahaan itu.
Bioskop tetap menjadi sarana hiburan yang terjangkau di India, dengan hanya 75 rupee atau setara RP 15.072 untuk satu film dengan.
Di jaringan bioskop kelas atas seperti INOX, pelanggan bahkan bisa mendapatkan biryani atau sundae hot fudge diantarkan ke kursi mereka.
Tetapi dengan kondisi pandemi seperti ini, pemeriksaan suhu di pintu masuk dilakukan. Tak hanya itu, setengah kapasitas pada ruangan dibiarkan kosong untuk jarak sosial dan pilihan makanan yang terbatas.
Produser bioskop khawatir dengan banyaknya platform streaming seperti Netflix, Amazon Prime, dan Disney+ Hotstar setelah akibat pandemi.
Sejumlah produser film India dilaporkan siap mengambil risiko, dengan setidaknya merilis satu film Hindi yaitu Suraj Pe Mangal Bhari, yang akan dirilis pada 13 November -- akhir pekan Diwali.
Simak video berikut ini:
Hitung Keuntungan
Produser top Bollywood Aditya Chopra juga bersiap untuk merilis Bunty Aur Babli 2, sekuel dari tahun 2005 yang sempat hit.
Tetapi dengan kasus virus India yang melonjak melebihi tujuh juta, ancaman infeksi tetap besar dan mendorong pihak berwenang di Mumbai, rumah Bollywood, untuk menunda pembukaan kembali bioskop untuk sementara waktu.
"Mumbai adalah jantung industri film India. Jika bioskop ditutup di sana, separuh penghasilan sudah hilang," kata Aditya Chopra.
Dalam waktu yang tidak pasti, jika bioskop yang tersisa mampu menjual bahkan setengah dari tiket yang tersedia -- 25 persen dari kapasitas normal -- mereka dapat merayakannya hasil, katanya.
"Jika mereka berhasil mengisi 60 persen kursi yang ditawarkan, itu akan menjadi berita luar biasa bagi industri film India."
Advertisement