Liputan6.com, Vancouver - Dua penelitian yang diterbitkan minggu ini menunjukkan bahwa orang dengan darah tipe O memiliki risiko lebih rendah terkena COVID-19.
Dikutip dari Science Alert, Sabtu (17/10/2020), salah satu studi secara khusus menemukan bahwa pasien COVID-19 dengan tipe darah O dan B menghabiskan lebih sedikit waktu di unit perawatan intensif daripada orang-orang dengan Tipe darah A dan AB. Mereka juga cenderung tidak membutuhkan ventilasi dan lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami gagal ginjal.
Jurnal Blood Advances menyebutkan bawha pasien pengidap COVID-19 dengan golongan darah O atau B tidak menyebabkan kondisi yang terlalu parah. Temuan ini didasarkan pada pengamatan 95 pasien COVID-19 di rumah sakit di Vancouver Kanada, pada bulan Februari dan April.
Advertisement
Mereka menemukan bahwa pasien dengan golongan darah O atau B rata-rata menghabiskan 4,5 hari lebih sedikit di unit perawatan intensif dibandingkan dengan mereka yang memiliki darah golongan A atau AB. Sementara itu, pasien dengan tipe darah A dan AB juga lebih mungkin membutuhkan dialisis, prosedur yang membantu ginjal menyaring racun dari darah.
"Pasien dalam dua golongan darah ini mungkin memiliki peningkatan risiko disfungsi atau kegagalan organ akibat COVID-19 lebih berat dibandingkan orang dengan golongan darah O dan B," tulis peneliti dalam jurnal tersebut.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Golongan Darah O Mengurangi Kerentanan Infeksi COVID-19
Sebuah studi pada bulan Juni menemukan hubungan serupa yaitu pasien di Italia dan Spanyol dengan golongan darah O memiliki risiko 50 persen lebih rendah dari infeksi COVID-19 yang parah, dibandingkan dengan pasien dengan golongan darah lain. Orang dengan golongan darah O telah 'mengurangi kerentanan' terhadap infeksi.
Secara umum, golongan darah Anda bergantung pada ada atau tidaknya protein yang disebut antigen A dan B di permukaan sel darah merah, dimana hal tersebut merupakan sifat genetik yang diwarisi dari orang tua Anda. Orang dengan darah O tidak memiliki antigen.
Pada bulan Maret, sebuah penelitian terhadap lebih dari 2.100 pasien COVID-19 di kota Wuhan dan Shenzhen di China juga menemukan bahwa orang dengan golongan darah O memiliki risiko infeksi yang lebih rendah.
Meskipun semakin banyak bukti ini, pendapat berbeda datang dari Mypinder Sekhon, salah satu penulis studi Vancouver. Ia mengatakan bahwa dugaan ini masih lemah.
"Saya tidak berpikir ini menggantikan faktor risiko lain yang parah seperti usia dan penyakit bawaan serta hal lainnya," imbuhnya.
Ia juga mengatakan jika golongan darah selain O tidak perlu panik, dan bagi orang-orang dengan golongan darah O juga tidak bebas berpergian.
Reporter: Ruben Irwandi
Advertisement