Kalahkan Ratu Inggris, Nicke Widyawati Masuk Deretan Wanita Berpengaruh Dunia Versi Forbes

Dirut Pertamina Nicke Widyawati mengalahkan peringkat Ratu Elizabeth II di daftar wanita paling berpengaruh dunia versi Forbes.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 09 Des 2020, 16:48 WIB
Diterbitkan 09 Des 2020, 15:14 WIB
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan pemberdayaan UMKM dijalankan melalui Program Kemitraan.

Liputan6.com, Jakarta - Pertamina kembali masuk daftar bergensi dunia. Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, masuk jajaran Wanita Paling Berpengaruh di Dunia 2020 versi Forbes. Nicke berada di peringkat 25 dan posisinya mengalahkan Ratu Elizabeth II dari Inggris (peringkat 46). 

Pada daftar Forbes, Rabu (9/12/2020), peringkat Nicke Widyawati turut melewati kepala negara seperti Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern (32), Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (37), dan Presiden Swiss Simonetta Sommaruga (56).

"Widwayati adalah CEO dan presiden direktur dari perusahaan minyak dan gas Indonesia, Pertamina. Ia adalah direktur perempuan kedua dari perusahaan," tulis Forbes. 

Sebelum Nicke, wanita yang pernah jadi pemimpin Pertamina adalah Karen Agustiawan.

Forbes turut membahas revenue Pertamina yang nyaris US$ 55 miliar, serta net profit US$ 2,5 miliar pada 2019.

Nicke Widyawati dipilih menjadi dirut Pertamina oleh mantan Menteri BUMN Rini Soemarno. Nicke dilantik pada Agustus 2018. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Masuk Daftar Fortune

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Liputan6.com/Bawono Yadika
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Liputan6.com/Bawono Yadika

Pada Oktober 2020,  Nicke Widyawati masuk peringkat 16 dalam Daftar 50 Besar Wanita Paling Berpengaruh di Dunia versi majalah Fortune.

Melansir laman Fortune, Kamis 22 Oktober 2020, profil Nicke ditulis sebagai CEO dan Presiden Direktur Pertamina, BUMN energi di Indonesia, Nicke Widyawati mengawasi perusahaan dengan pendapatan tahunan lebih dari USD 54,6 miliar dan sekitar 32.000 karyawan di seluruh dunia.

Nicke diangkat menjadi Direktur Utama Pertamina pada tahun 2018 setelah pendahulunya Elia Massa Manik diberhentikan di tengah upaya restrukturisasi.

Pemerintah baru-baru ini menegaskan kembali kepercayaannya kepadanya untuk melakukan transformasi perusahaan menjadi perusahaan induk dengan anak perusahaan terbuka selama dua tahun ke depan.

Menelisik dari latar belakang, Nicke lahir di Tasikmalaya pada 25 Desember 1967. Sebelum memimpin Pertamina, Nicke Widyawati menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) merangkap Plt Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur di BUMN minyak dan gas (migas) tersebut.


Pernah Menjabat di PLN

Pertamina dan Polri Teken MoU Pengamanan Kilang
Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati memberikan sambutan saat penandatanganan MOU antara PT Pertamina (Persero) dengan Polri tentang bantuan pengamanan dan penegakan hukum di lingkungan kerja Pertamina, di Jakarta, Rabu (5/12). (Liputan6.com/Pool)

Di luar Pertamina, dia pernah menjabat di PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) sebagai Direktur Pengadaan Strategis 1.

Semasa ia menjabat sebagai Plt Dirut Pertamina, Nicke melakukan beberapa terobosan seperti mendorong penambahan produksi blok migas Rokan, dan melakukan eksplorasi 7.000 titik baru.

Inovasi yang dilaksanakan pada era Nicke Widyawati sebagai pelaksana tugas adalah keberadaan barcode pada Elpiji untuk mengawasi penyebaran gas melon. Selain itu, ada juga gas Elpiji 3 kilogram berwarna pink.

Akhirnya, Menteri BUMN Rini Soemarno resmi menunjuk Nicke sebagai Dirut Pertamina. Nicke berhasil mengalahkan dua nama lain yang juga disodorkan Rini ke Presiden Joko Widodo.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya