Seorang Ibu di Sidney Dituduh Meracuni Anak Pakai Tinja Penuh Bakteri

Seorang ibu di Sidney, Australia, dituduh sengaja memasukkan tinja di kanula putranya yang sedang sakit.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mar 2021, 20:10 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2021, 20:10 WIB
Ilustrasi rumah sakit/dok. Unsplash Insung Yoon
Ilustrasi rumah sakit/dok. Unsplash Insung Yoon

Liputan6.com, Sidney - Seorang ibu di Sidney, Australia, dituduh sengaja memasukan tinja di kanula putranya di rumah sakit setelah ada yang mendengar si anak berkata, "mengapa kamu melakukan ini padaku".

Dikutip dari News.com.au, Jumat (19/3/2021), ibu dari anak tersebut menghadapi sidang khusus di Pengadilan Distrik Downing Center karena diduga meracuni putranya yang saat itu berusia sembilan tahun melalui kanula saat sedang menjadi pasian di Rumah Sakit Anak-Anak di Westmead pada September 2014.

Wanita yang tidak disebutkan namanya adalah ibu dari empat anak. Sejak itu, ia menyangkal telah secara sengaja meracuni anaknya.

Pengadilan mendengar bahwa selama tinggal di rumah sakit, kondisi anak itu memburuk dan mulai mengalami demam parah dan mengigau. Kultur darahnya kemudian terbukti positif mendandung bakteri E. coli.

Pengacara ibunya, Paule David, mengatakan kepada pengadilan bahwa ada sejumlah kemungkinan yang dapat menjelaskan bagaimana anak tersebut dapat terinfeksi.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Anak Tersebut Menjadi Sangat Tidak Sehat

Gambar Ilustrasi Wanita Menelpon Rumah Sakit
Sumber: Freepik

Lindie Brown, saksi dan perawat yang bekerja di tempat anak tersebut dirawat mengatakan di pengadilan bahwa anak itu menjadi "sangat tidak sehat" di salah satu shiftnya. Pengadilan mendengar bahwa anak laki-laki tersebut memiliki suhu 40 celsius dan mulai gemetar. Ia juga mengeluh sakit di punggung, perut, dan kepala.

Brown mengatakan kepada pengadilan bahwa ia mendengar anak tersebut bertanya kepada ibunya, "mengapa ia lakukan ini padanya".

Dalam insiden serupa keesokan harinya, anak tersebut kembali bertanya kepada ibunya hal yang sama, kata Brown di pengadilan.

Menurut Brown, ibunya berkata "Apa?" lalu anak tersebut menjawab, "Meracuni saya".

Brown mengatakan ia membuat "catatan mental" dari insiden tersebut dan mengirim email ke layanan perlindungan anak.

Selain Brown, seorang perawat lainnya dalam shift yang sama, Kristina White, mengatakan kepada pengadilan bahwa ia mendengar anak tersebut mengatakan hal yang serupa sambil melihat ibunya.

Kedua perawat setuju bahwa anak tersebut tidak suka ketika staf medis memasukkan obat ke dalam kanulanya.

 

Reporter: Paquita Gadin

Infografis 9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19

Infografis 9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya