Liputan6.com, New York - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan para diplomat dunia sedang berada di Markas Besar PBB, New York. Mereka menghadiri Sidang Umum PBB yang khusus membahas krisis Palestina dan Israel.Â
Terkait hal ini, Indonesia menekan Dewan HAM PBB untuk menggelar sesi khusus untuk membahas isu Palestina.
Advertisement
Baca Juga
"Di Dewan HAM, Indonesia sebagai salah satu anggota Dewan HAM saat ini mendorong dilakukannya special session on Palestine di Dewan HAM," ujar Menlu Retno dari New York, Kamis (20/5) waktu setempat.
Sesi itu akan digelar pada 27 Mei mendatang.Â
Menlu Retno menegaskan bahwa apa yang dilakukan Israel adalah penjajahan. Apa yang dilakukan Israel dianggap sebagai pelanggaran berat hukum internasional, dan dunia internasional berutang kepada Palestina untuk memberikan kemerdekaan.
"Masyarakat internasional berutang pada bangsa Palestina, yaitu sebuah kemerdekaan bangsa Palestina yang terus tertunda untuk berdampingan dan setara dengan kita semua," ujar Menlu Retno.
"Pendudukan dan agresi Israel yang terus berlangsung tidak hanya patut dikecam, tapi juga bentuk pelanggaran berat hukum internasional yang memerlukan respons bersama."Â
Â
Keadilan untuk Palestina
Indonesia menyerukan agar masyarakat internasional memastikan Palestina mendapatkan keadilan, dalam konflik yang mereka hadapi dengan Israel.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, dalam pertemuan Majelis Umum PBB ke-67 di New York, Amerika Serikat pada Kamis (20/5/2021).Â
Pertemuan Majelis Umum PBB kali ini membahas tentang situasi di Timur Tengah, termasuk Palestina.
"Hari ini, kita bertemu untuk satu tujuan, yaitu untuk memastikan agar bangsa Palestina mendapatkan keadilan," kata Menlu Retno.
"Pertemuan ini akan menjadi ujian bagi multilateralisme," ujarnya.
Menlu Retno kemudian menuturkan, "Kita harus terus berkomitmen dan bersatu dalam upaya melawan seluruh aksi illegal yang dilakukan oleh Israel, dalam menghentikan pendudukan di Palestina".
"Kita harus bertindak sekarang, secara bersama. PBB harus bertindak sekarang juga," pungkasnya.
Diketahui bahwa ratusan warga Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan, serta ribuan orang lainnya terluka akibat serangan udara Israel di Gaza sejak 10 Mei lalu. Sementara di Israel, 12 orang tewas akibat serangan roket dari Jalur Gaza, demikian menurut laporan Anadolu Agency.
Advertisement