Liputan6.com, Jakarta - Isu Taliban dan Afghanistan masih menjadi sorotan dan perhatian dunia hingga saat ini.Â
Dalam pertemuan Menlu G20, Menlu Retno pun terlibat dalam pembahasan isu tersebut.Â
Menlu Retno menyampaikan kekhawatiran bahwa kemajuan yang selama ini telah dicapai di Afghanistan dapat mengalami kemunduran, termasuk di bidang pembangunan dan pemberdayaan perempuan.
Advertisement
Selain itu, Menlu Retno juga menegaskan bahwa dunia harus bersatu dan menyampaikan harapan yang sama untuk terbentuknya pemerintahan inklusif di Afghanistan, penghormatan HAM, khususnya hak-hak perempuan serta memastikan agar wilayah Afghanistan tidak dijadikan breeding dan training ground untuk kegiatan terorisme.
"Saya menyampaikan pentingnya Taliban memenuhi semua janji- janji yang telah disampaikan. Diperlukan langkah nyata untuk memenuhi janji tersebut," tegas Menlu Retno.Â
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Prihatin Atas Krisis Kemanusiaan
Menlu Retno menekankan bahwa penting bagi negara G20Â untuk ikut berkontribusi mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi di Afghanistan.
"Saya tekankan keselamatan dan well-being rakyat Afghanistan adalah prioritas utama," ujarnya lagi.Â
Ia menambahkan bahwa dunia internasional harus dapat membantu rakyat Afghanistan menghadapi COVID-19 dengan mempercepat vaksinasi melalui mekanisme dose-sharing, dan memenuhi kebutuhan dasar rakyat Afghanistan.
Semua bantuan internasional tentu harus menargetkan rakyat Afghanistan yang memerlukan.
"Pendekatan pembangunan harus menjadi bagian dari strategi nation-building di Afghanistan," jelasnya.Â
Advertisement