Setop Musik, Taliban Tembaki Acara Pernikahan hingga Tewaskan 2 Orang

Seorang pria di Afghanistan menembaki sebuah acara pernikahan dengan alasan menghentikan musik keras.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 01 Nov 2021, 09:37 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2021, 06:30 WIB
FOTO: Taliban Kuasai Bandara Kabul Usai AS Tarik Pasukan dari Afghanistan
Pasukan Taliban berjaga di luar Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, 31 Agustus 2021. Taliban menguasai Bandara Kabul setelah Amerika Serikat menarik semua pasukannya dari Afghanistan. (WAKIL KOHSAR/AFP)

Liputan6.com, Kabul - Sekelompok orang bersenjata yang mengidentifikasi diri mereka sebagai Taliban menyerang sebuah acara pernikahan di Afghanistan timur untuk menghentikan pemutaran musik. Aksi tersebut menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai 10 lainnya, kata para pejabat.

Dikutip BBC, Senin (1/11/2021), seorang juru bicara Taliban mengatakan dua dari tiga pria bersenjata telah ditangkap tetapi membantah mereka bertindak atas nama gerakan Islam.

Musik dilarang ketika Taliban memerintah negara itu dari tahun 1996 hingga 2001. Otoritas baru belum mengeluarkan keputusan seperti itu.

Seorang saksi mata mengatakan kepada BBC bahwa empat pasangan menikah dalam pernikahan bersama di distrik Surkh Rod di provinsi Nangarhar pada hari Jumat.

Mereka telah meminta izin dari seorang pemimpin Taliban setempat untuk memutar rekaman musik di area yang hanya digunakan oleh para wanita. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Aksi Taliban

Potret Pasukan Khusus Taliban
Pasukan khusus Taliban tiba di dalam Bandara Internasional Hamid Karzai setelah penarikan militer AS, di Kabul, Afghanistan, Selasa (31/8/2021). Taliban menguasai penuh bandara internasional Kabul pada Selasa, setelah pesawat AS meninggalkannya landasan pacu. (AP Photo/Khwaja Tawfiq Sediqi)

Ketika larut malam, orang-orang bersenjata memaksa masuk dan mencoba menghancurkan pengeras suara. 

Ketika para tamu memprotes, orang-orang bersenjata melepaskan tembakan.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kasus itu sedang diselidiki.

Kelompok ISIS, yang menentang Taliban, juga aktif di Nangarhar dan telah disalahkan atas insiden serupa di masa lalu.

Afghanistan jatuh ke tangan Taliban pada Agustus lalu setelah AS menarik pasukan terakhir yang tersisa dan gerilyawan menyapu seluruh negeri untuk merebut kembali tanah.

Selama pemerintahan sebelumnya, kelompok ini memberlakukan interpretasi hukum Islam yang sangat ketat. Tetapi baru-baru ini berusaha untuk memproyeksikan citra yang lebih moderat karena mencari pengakuan internasional.

Sejak Taliban kembali berkuasa, kelompok itu dituduh membunuh seorang penyanyi folk dan menghancurkan instrumen. Banyak penyanyi dan musisi telah meninggalkan Afghanistan.


Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan

Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya