Liputan6.com, Berlin - Sekelompok 15 negara anggota Uni Eropa telah setuju untuk menerima 40.000 warga Afghanistan untuk pemukiman kembali, kata Komisaris Ylva Johansson setelah bertemu dengan menteri dalam negeri negara-negara tersebut.
Jerman akan menerima sebagian besar pendatang baru sebanyak 25.000 orang, dengan Belanda menerima 3.159 orang, Spanyol dan Prancis masing-masing 2.500 orang, dan negara-negara lain dalam jumlah yang lebih rendah, menurut dokumen yang dilihat oleh kantor berita AFP. Demikian seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Jumat (10/12/2021).
Baca Juga
“Dan saya pikir ini adalah tindakan solidaritas yang mengesankan,” kata Johansson pada hari Kamis, dengan alasan bahwa membiarkan lebih banyak warga Afghanistan bermigrasi dengan cara yang terkendali akan membantu mencegah kedatangan yang tak beraturan.
Advertisement
Komisaris tinggi PBB untuk pengungsi sebelumnya telah mendesak blok tersebut untuk menerima 42.500 warga Afghanistan selama lima tahun, tetapi beberapa dari 27 negara anggota telah menolak.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pengungsi Afghanistan
Diperkirakan ada 85.000 warga Afghanistan yang telah meninggalkan tanah air mereka ke negara-negara yang lebih dekat dengan Uni Eropa, dan perebutan kekuasaan oleh Taliban pada 15 Agustus.
Setelah penarikan militer AS yang kacau setelah 20 tahun perang dan kembalinya rezim Taliban, 24 negara Uni Eropa telah menerima 28.000 pengungsi.
Tetapi kepala UNHCR Filippo Grandi telah memperingatkan bahwa 85.000 warga Afghanistan yang hidup dalam situasi rentan di luar blok itu membutuhkan pemukiman kembali, dan telah mendesak Eropa untuk mengambil separuhnya.
Johannson sebelumnya menggambarkan tujuan ini sebagai suatu hal yang "bisa dilakukan" tetapi dia masih harus membujuk pemerintah negara bagian.
Advertisement