Liputan6.com, Paris - Prancis mengumumkan pada Kamis 16 Desember 2021 bahwa mereka akan melarang perjalanan yang tidak penting ke dan dari Inggris, dalam upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19 varian Omicron. Langkah itu diumumkan ketika para pemimpin Eropa mendesak tindakan terkoordinasi dan lebih banyak tembakan pendorong, untuk melawan lebih banyak ancaman yang sangat menular.
Negara-negara di seluruh dunia telah mulai menyarankan agar tidak bepergian ke luar negeri sambil meningkatkan pembatasan domestik untuk memerangi Omicron, meskipun para ilmuwan tetap tidak yakin seberapa berbahayanya itu. Demikian seperti dilansir dari laman Channel News Asia, Jumat (17/12/2021).
Advertisement
Inggris telah melihat tingkat kasus meledak dalam beberapa pekan terakhir ke level rekor, di tengah kekhawatiran varian Omicron itu dapat membanjiri rumah sakit selama masa liburan akhir tahun.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hanya Alasan Khusus yang Diizinkan
Pemerintah Prancis mengatakan, para pelancong akan membutuhkan "alasan penting untuk bepergian ke, atau datang dari, Inggris, baik untuk yang tidak divaksinasi dan divaksinasi ... Orang tidak dapat bepergian karena alasan wisata atau profesional."
Ia menambahkan bahwa warga negara Prancis dan warga negara UE masih dapat kembali ke Prancis dari Inggris, tetapi mereka sekarang memerlukan hasil tes COVID-19 negatif yang dilakukan kurang dari 24 jam, dan karantina menyeluruh akan diberlakukan setelah mereka kembali.
Sementara itu, pemerintah Spanyol mengatakan bahwa booster akan segera tersedia untuk semua orang berusia 40 tahun ke atas, turun dari 65 tahun ke atas saat ini.
Regulator obat UE pada hari Kamis juga menyetujui pil COVID-19 Pfizer untuk penggunaan darurat oleh negara-negara anggota yang berjuang dengan gelombang virus corona baru.
Advertisement