Arkeolog China Ungkap Misteri Kerajaan Yan pada Zaman Kuno

Penggalian di situs Liulihe di barat daya Distrik Fangshan diluncurkan pada 2019, dengan para ahli dari delapan institusi termasuk Universitas Peking dan Akademi Ilmu Sosial China.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 23 Des 2021, 20:40 WIB
Diterbitkan 23 Des 2021, 20:40 WIB
Penggalian di situs Liulihe di barat daya Distrik Fangshan diluncurkan pada 2019, dengan para ahli dari delapan institusi termasuk Universitas Peking dan Akademi Ilmu Sosial China (Xinhua)
Penggalian di situs Liulihe di barat daya Distrik Fangshan diluncurkan pada 2019, dengan para ahli dari delapan institusi termasuk Universitas Peking dan Akademi Ilmu Sosial China (Xinhua)

Liputan6.com, Beijing - Arkeolog Tiongkok baru-baru ini menemukan sejumlah besar artefak yang berasal dari Dinasti Zhou Barat (1046-771 SM) di sebuah situs peninggalan di Beijing, yang diharapkan dapat mengungkap misteri kerajaan Yan kuno.

Penggalian di situs Liulihe di barat daya Distrik Fangshan diluncurkan pada 2019, dengan para ahli dari delapan institusi termasuk Universitas Peking dan Akademi Ilmu Sosial China ikut serta dalam penggalian.

Dikutip dari laman Xinhua, Kamis (23/12/2021) situs peninggalan Liulihe diyakini sebagai ibu kota kerajaan Yan pada masa Dinasti Zhou Barat.

Situs ini berisi tembok kota, sisa-sisa bangunan dan area pemakaman. Sejarah mengungkap 3.000 tahun situs ini sebagai sumber peradaban perkotaan paling awal yang dapat dilacak di Beijing.

Dari Oktober hingga Desember tahun ini, arkeolog menemukan lima makam kuno, tiga situs perumahan, cincin, dan lebih dari 100 peninggalan budaya termasuk barang perunggu, pernis, tembikar, kerang, benda gading, dan sutra digali dari situs ini.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penggalian Sempat Dihentikan

Replika Peking
Replika Peking (Wikipedia CC by Yan Li - di ambil dari Paleozoological Museum of China)

Sebuah bejana anggur perunggu juga ditemukan di salah satu makam, dan para arkeolog percaya bahwa prasasti di kapal tersebut adalah kesaksian tertulis tentang sejarah konstruksi Beijing selama lebih dari 3.000 tahun.

Upaya penggalian sebelumnya di situs Liulihe dihentikan empat dekade lalu karena naiknya permukaan air bawah tanah, kata Guo Jingning, seorang pejabat di biro yang melakukan penelitian.

"Penggalian terbaru memberikan informasi penting untuk melakukan studi tentang ritual, sistem feodal, adat pemakaman, dan perencanaan kota selama Dinasti Zhou Barat," kata Chen Mingjie, direktur biro tersebut.

Infografis Yuk Kurangi Mobilitas Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Periode Nataru

Infografis Yuk Kurangi Mobilitas Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Periode Nataru. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Yuk Kurangi Mobilitas Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Periode Nataru. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya