Politisi Haiti Ditangkap Terkait Pembunuhan Presiden Jovenel Moise

Mantan senator Haiti, John Joel Joseph, ditangkap karena keterlibatannya atas pembunuhan Presiden Jovenel Moise.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 21 Des 2022, 16:58 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2022, 20:30 WIB
Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh di kediamannya pada Rabu (7/7/2021) (AP)
Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh di kediamannya pada Rabu (7/7/2021) (AP)

Liputan6.com, Port-au-Prince - Mantan senator dari Haiti ditangkap atas dugaan terlibat di pembunuhan Presiden Haiti, Jovenel Moise. Politisi bernama John Joel Joseph tersebut diduga menyediakan senjata dan memfasilitasi meeting.

Dilaporkan BBC, Minggu (16/1/2022), Joseph ditahan pada Jumat kemarin. Ia sebetulnya sudah lama dituduh terlibat kematian Presiden Moïse pada 7 Juli 2021.

Amerika Serikat turut terlibat dalam investigasi ini.

Juru bicara Jamaica Constabulary Force, Dennis Brooks, enggan berkomentar apakah penahanan ini berdasarkan permintaan AS.

The Miami Herald mengutip laporan polisi bahwa Joseph adalah pihak yang "instrumental dalam keinginan kuatnya untuk membunuh presiden."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Perwira Militer Juga Ditangkap

Penjagaan Perbatasan Negara Setelah Presiden Haiti Jovenel Moise Tewas Ditembak
Tentara menjaga perbatasan bersama antara Republik Dominika dan Haiti setelah ditutup ketika Presiden Haiti Jovenel Moise ditembak mati oleh kelompok bersenjata di rumah pribadinya, di Dajabon, Republik Dominika, Rabu (7/7/2021). (Erika SANTELICES / afp)

Pada awal Januari 2022, seorang eks-perwira militer dari Kolombia Mario Antonio Palacios juga diseret ke pengadilan di AS karena dianggap bagian dari plot pmebunuhan ini.

Palacios adalah orang pertama yang dijerat pasal-pasal terkait kematian presiden Haiti.

Investigasi kematian Moïse lamban karena sejumlah pejabat memilih mundur. Selain itu, investigator diancam dan diintimidasi.

Moïse menjabat sebagai presiden pada Februari 2017. Namun, pada 2019 terjadi krisis ekonomi di negaranya dan ia dituntut mundur.

Ketika dibunuh, usianya baru 53 tahun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya