Liputan6.com, Jakarta Rakyat Amerika Serikat sedang merayakan Hari Kemerdekaan 4 Juli. Presiden AS Joe Biden dalam pidato Hari Kemerdekaan menyatakan kebebasan di Amerika sedang diserang.
"Ekonomi kita sedang tumbuh, tapi bukan tanpa kepedihan. Kebebasan sedang diserang, baik di sini maupun di luar negeri," kata Biden di Gedung Putih, Senin (4/7/2022) waktu AS.
Baca Juga
Ia juga mengimbau rakyat Amerika untuk mengemban "patriotisme berprinsip" saat negara menghadapi tantangan ekonomi dan perpecahan nasional. "Dari tingkat terdalam krisis terburuk kita, kita selalu bangkit ke tingkat yang lebih tinggi," ujarnya.
Advertisement
"Kita sudah diuji sebelumnya, juga saat ini, tapi kita tak pernah gagal karena kita tidak pernah meninggalkan keyakinan terdalam dan janji yang mendefinisikan bangsa ini."
Tanpa menyebutkan secara khusus, Biden menyinggung topik soal langkah Mahkamah Agung baru-baru ini untuk membatalkan putusan Roe v Wade, yang sebelumnya melindungi hak-hak perempuan untuk melakukan aborsi.
Biden pun mengimbau rakyat AS agar bersatu kendati ada perpecahan di negara itu. "Pada hari ini di tengah badai dan perselisihan, semoga kita menjaga komitmen pada patriotisme berprinsip," ungkap Joe Biden.
"Saya percaya bahwa kita lebih bersatu dibandingkan terpecah. Terlebih lagi, saya yakin ini adalah pilihan yang kita buat, dan saya yakin kita punya kekuatan untuk memilih kesatuan serta kesatuan tujuan."
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penembakan Massal saat Parade Kemerdekaan AS
Tragedi penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat saat parade kemerdekaan 4 Juli. Penembakan massal itu terjadi di kota Highland Park, negara bagian Illinois pada pukul 10.00 waktu setempat.
Pada video yang beredar, warga sedang duduk santai di pinggir jalan ketika suara rentetan tembakan terdengar. Tak lama kemudian warga panik dan mulai menyelamatkan diri.
Menurut laporan BBC, Selasa (5/7/2022), ada enam orang tewas dan 24 lainnya terluka yang dirawat di rumah sakit. Lima orang tewas di TKP dan satu lagi di rumah sakit.
Tersangka adalah seorang pemuda bernama Robert E Crimo III yang usianya masih 22 tahun. Polisi menyebut tersangka menarget orang-orang yang hadir di parade secara acak.
Senjata yang digunakannya adalah high-powered rifle. Tersangka mulai menembak pada sekitar 10.15 pagi, beberapa menit setelah parade hari kemerdekaan AS dimulai.
Kondisi dilaporkan menjadi gaduh ketika masyarakat berupaya melarikan diri. Pelaku diyakini menembak masyarakat dari atas sebuah toko terdekat.
Wali Kota Nancy Rotering dari Partai Demokrat menyayangkan insiden ini. "Pada sebuah hari saat kita semua berkumpul bersama untuk merayakan komunitas dan kemerdekaan, kita malam berduka pada hilangnya kehidupan secara tragis," ujar Rotering.
Wakil Presiden AS Kamala Harris juga turut memberikan ucapan dukacita, serta menegaskan pentingnya mengatur senjata api di AS. "Penembakan ini adalah pengingat yang tak dapat dibantah bahwa harus ada lebih banyak yang dilakukan untuk mengatasi kekerasan senjata api di negara kita," ujar Wapres Kamala Harris.
Advertisement
Kesaksian
Seorang saksi mata bernama Anand berada kurang dari 100 meter dari si penembak. Ia mengira ada suara mobil yang backfiring, kemudian ia melihat orang-orang berlarian.
Anand berkata tipe senjata yang dipakai pelaku adalah jenis yang bisa menembak banyak peluru dalam waktu yang sangat singat. Pada lokasi tersebut jarang terjadi kasus penembakan, sehingga Anand merasa kaget.
"Saya tadinya merasa aman di sini dan hal ini sangat nyata. Kami bersembunyi di shelter untuk tetap aman, ada orang-orang menangis. Ini sama sekali bukan perasaan yang baik," ujarnya.
Saksi mata lain bernama Noel Hara menyebut sedang sarapan di Starbucks ketika mengantar putranya ke parade.
"Sekitar 30 orang tiba-tiba masuk sambil menjerit dan kami terkunci di kamar mandi Starbucks," ujar Hara. "Beberapa saat kemudian mereka mengevakuasi kami dari Starbucks karena mereka berpikir si penembak mencoba masuk lewat pintu belakang."
Beruntung, Hara kemudian berhasil bertemu kembali dengan putranya karena melacak lewat aplikasi tracking.
Pelaku Ditangkap
Polisi AS telah menangkap seorang tersangka setelah enam orang tewas dalam parade Hari Kemerdekaan AS di dekat Chicago. Polisi mengatakan Robert E Crimo III yang berusia 22 tahun, ditahan setelah pengejaran singkat.
Sedikitnya 24 orang lainnya terluka di Kota Highland Park, Illinois, setelah seorang pria bersenjata menggunakan senapan bertenaga tinggi untuk menargetkan orang-orang dari atap.
Ini adalah penembakan massal terbaru yang melanda AS - terjadi satu kali setiap minggu di tahun 2022. Presiden Joe Biden mengatakan dia "terkejut" dengan kekerasan tersebut.
Crimo ditahan setelah perburuan. Dia disebut sebagai person of interest dalam penembakan pada Senin 4 waktu setempat, tetapi setelah penangkapannya polisi mengatakan mereka yakin dia bertanggung jawab.
Pria bersenjata itu melepaskan tembakan ke pawai sekitar pukul 10.15 waktu setempat (15.15 GMT), hanya beberapa menit setelah acara dimulai.
Acara ini dijadwalkan untuk menyertakan kendaraan hias, marching band, dan hiburan masyarakat sebagai bagian dari perayaan Hari Kemerdekaan di kota itu.
Tapi apa yang seharusnya menjadi salah satu hari paling bahagia tahun ini, justru dengan cepat berubah menjadi panik, dengan kereta dorong bayi, dompet dan kursi taman ditinggalkan di jalan saat orang banyak melarikan diri dari tempat kejadian.
Advertisement