Liputan6.com, Kiev - Utusan PBB Pramila Patten mengatakan bahwa pemerkosaan dan serangan seksual yang dikaitkan dengan pasukan Moskow di Ukraina adalah bagian dari "strategi militer" Rusia, demikian lapor AFP pada Sabtu.
Ini adalah "taktik yang disengaja untuk merendahkan para korban", kata Pramila Patten kepada AFP dalam sebuah wawancara, dikutip dari the Hindustan Times, Minggu (16/10/2022).
Baca Juga
"Ketika Anda mendengar perempuan bersaksi tentang tentara Rusia yang dilengkapi dengan Viagra, itu jelas merupakan strategi militer," kata perwakilan khusus PBB untuk kekerasan seksual.
Advertisement
Sepanjang pekan ini, dalam serangan rudal terkoordinasi terbesarnya, serangan Rusia menargetkan infrastruktur sipil di Ukraina ketika Moskow melanjutkan serangan balasan yang luas menyusul ledakan pekan lalu yang merusak jembatan yang menghubungkan Rusia ke Krimea.
Sementara itu, orang-orang bersenjata menembak mati sebelas orang di tempat latihan militer Rusia pada Sabtu, kata kementerian pertahanan. Lima belas orang lainnya terluka di kamp di Soloti, dekat dengan perbatasan Ukraina dalam pukulan terbaru terhadap pasukan Presiden Vladimir Putin sejak invasi ke Ukraina.
Â
Penembakan di Fasilitas Pelatihan Militer Rusia
Setidaknya 11 orang telah tewas setelah serangan di tempat latihan militer Rusia pada Sabtu 15 Oktober 2022.
Selama sesi pelatihan senjata api, dua pria menembaki sekelompok orang yang secara sukarela berperang di Ukraina, kantor berita milik negara RIA Novosti melaporkan, dikutip dari MSN News, Minggu (16/10/2022).
Para penyerang itu berasal dari bekas republik Soviet, kata kementerian pertahanan Rusia, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Mereka juga ditembak mati selama insiden di wilayah Belgorod Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina.
Sebanyak 15 orang lainnya luka-luka.
"Selama sesi pelatihan senjata api dengan individu yang secara sukarela menyatakan keinginan untuk berpartisipasi dalam operasi militer khusus [melawan Ukraina], para teroris melepaskan tembakan dengan senjata kecil pada personel unit," kata Ria mengutip pernyataan kementerian pertahanan.
"Akibat penembakan itu, 11 orang terluka parah. 15 orang lainnya dengan luka dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda dibawa ke fasilitas medis," katanya.
Â
Advertisement
Mobilisasi 300 Ribu Pasukan Sipil Rusia
Bulan lalu Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi 300.000 orang Rusia yang sebelumnya telah melakukan wajib militer.
Perintah itu memicu protes di seluruh Rusia, dan gelombang orang yang berusaha meninggalkan negara itu.
Menteri pertahanan Sergei Shoigu mengumumkan pada awal Oktober bahwa lebih dari 200.000 cadangan telah direkrut.